MOJOKERTO, Tugujatim.id – Petani cabai di Mojokerto memilih panen lebih awal. Harga cabai yang sedang meroket menjadi alasan beberapa petani cabai di Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto memanen lebih dini.
“Karena kami butuh uang. Tidak ada yang bisa dijual lagi selain ini. Akhirnya kami panen lebih cepat mumpung harga juga masih tinggi,” ujar Supriyadi, petani cabai desa Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Rabu (08/01/2025).
Harga cabai rawit merah di pasaran terpantau mencapai Rp 80.000 ribu per kilogram, sedangkan harga cabai rawit hijau tembus hingga Rp25.000 per kilogram. Padahal, harga cabai rawit muda umumnya masih berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai tersebut terpantau sudah terjadi selama tiga pekan terakhir.
“Sebenarnya eman kalau dipanen sekarang. Tapi ya mau gimana lagi. Kami khawatir itu kalau pas panen raya. Sekitar dua minggu lagi sudah panen raya biasanya,” tambah Supriyadi.
Harga anjlok saat panen raya menjadi persoalan yang berusaha diantisipasi petani cabai. Maka, mau tak mau, meski harga sedang tinggi, tidak ada pilihan lain bagi petani selain memanen dan menjual cabai lebih dini. “Namanya juga kebutuhan, mau gimana juga,” imbuhnya.
Petani cabai hanya berharap harga cabai bisa cenderung stabil. Terlebih datangnya musim hujan kerap menjadi penyebab anjloknya harga cabai di pasaran.
“Biasanya pas hujan ya turun. Harapan kami cuma stabil saja,” tandas Supriyadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Hanif Nanda Zakaria
Editor: Darmadi Sasongko