Petani di Kabupaten Pasuruan Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi

Herlianto A

News

Ilustrasi petani di Kabupaten Pasuruan kesulitan dapat pupuk subsidi.
Ilustrasi petani di Kabupaten Pasuruan kesulitan dapat pupuk subsidi. (Foto: Dokumen/Pemkab Pasuruan)

PASURUAN, Tugujatim.id – Memasuki musim tanam, petani di Kabupaten Pasuruan keluhkan sulitnya mendapat persediaan pupuk subsidi dari pemerintah. Akibatnya, mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi, meskipun selisih harga dengan pupuk bersubsidi cukup banyak.

Seorang petani bernama Selamet, warga Desa Karangjati, Pandaan, Kabupaten Pasuruan mengaku sangat membutuhkan pupuk subsidi di masa panen seperti ini. Tapi, dia kecewa karena stok pupuk subsidi malah sudah habis.

“Waktu sedang butuh-butuhnya pupuk. Pupuk subsidi malah sulit untuk dapat. Mau nggak mau ya beli yang non subsidi,” ujar Selamet pada Senin (24/1/2022).

Menurut Selamet, ada dua macam pupuk subsidi yang sulit didapat, yaitu pupuk subsidi phonska dan pupuk urea.
Selain langka, petani juga cukup keberatan dengan syarat jika membeli pupuk subsidi adalah harus menebus pupuk non subsidi.

“Mahalnya harga pupuk non subsidi inilah yang buat para petani menjerit,” imbuhnya.

Para petani juga mengeluh kerap merugi. Hal ini dikarenakan mahalnya harga pupuk non subsidi tidak sebanding dengan sedikitnya keuntungan dari hasil jual pertanian.

“Hasilnya tidak seimbang, ya sulit terlaksana namanya swasembada pangan. Impor berasnya dari luar negeri, ya yang untung orang asing,” tegasnya.

Hal serupa dialami pula oleh sejumlah petani di Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan. Petani bernama Sunarti mengaku sudah satu bulan terakhir kesulitan dapat pupuk subsidi. Sementara pupuk non subsidi lebih banyak beredar di pasaran.

Dia berharap agar kedepannya pemerintah bisa lebih memikirkan kesejahteraan para petani dengan menambah stok pupuk bersubsidi.

“Apabila stok pupuk subsidi di Pasuruan stabil, petani tidak akan malas dan kesejahteraan petani juga terjaga. Kalau pupuk langka terus, khawatirnya banyak lahan pertanian yang tidak produktif,” pungkasnya.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...