TUBAN, Tugujatim.id – Polisi menetapkan tiga tersangka pengeroyokan di JLS Tuban terhadap korban berinisial SM, 17, di wilayah Kecamatan Semanding. Ketiga tersangka itu berinisial RG, 18; serta NF, 21, warga Kecamatan Tuban; dan satu pelaku lainnya asal Kecamatan Semanding masih di bawah umur.
Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya kepada awak media menuturkan, sebelumnya polisi memeriksa 13 pemuda yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan ini. Dari total yang diamankan, Satreskrim Polres Tuban menetapkan tiga tersangka pengeroyokan di JLS Tuban.
“Setidaknya tiga orang sudah kami tetapkan tersangka terkait kasus ini,” ucap Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya pada Rabu (01/03/2023).
Also Read
Rahman, sapaan akrabnya, mengatakan, kejadian itu bermula pada Selasa (07/02/2023), sekira pukul 01.00 WIB, di tepi jalan ring road. Saat itu tampak beberapa kelompok pemuda sedang aksi balap liar. Kemudian kelompok pemuda lain yang sedang nongkrong tersinggung dengan keberadaan aksi itu. Hingga akhirnya terjadi cekcok berujung pengeroyokan.
“Alhamdulillah setelah kurang lebih dua minggu penyelidikan, pelaku berhasil kami amankan,” ucap perwira menengah polisi asal Banyuwangi ini.

Rahman mengatakan, para pelaku menyerang korban dengan cara memukul serta membacok. Korban pun mengalami luka pada bagian punggung dan kepala.
“Korban ada beberapa luka di bagian punggung dan di kepala akibat pemukulan dan senjata tajam. Kondisi korban saat ini sudah sehat, tidak sampai luka yang fatal,” imbuhnya.
Mantan Kapolres Sumenep ini mengatakan, barang bukti yang berhasil diamankan petugas di antaranya parang, celurit, pedang, dan senjata. Barang-barang tersebut mereka dapatkan dengan membeli secara online. Ada pula yang membuat sendiri.
“Dari hasil pendalaman, kejadian ini murni penganiayaan,” terangnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka pengeroyokan di JLS Tuban dijerat Pasal 80 Jo Pasal 76 Undang-Undang Republik Indonesia No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No 23 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman pidana paling lama 5 tahun penjara.