TUBAN, Tugujatim.id – Kepolisian Resor (Polres) Tuban menangkap sebanyak 12 orang diduga terkait kasus pemerasan di area tambang ratusan juta rupiah yang berlokasi di Desa Dahor, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban. Para pelaku yang berasal dari berbagai daerah seperti Tuban, Lamongan, Gresik, Mojokerto, hingga Banten, itu menggunakan modus operandi dengan mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin menjelaskan, para pelaku mendatangi area tambang pada Rabu (07/08/2024), sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka kemudian mengusir para pegawai tambang dan menyegel area tersebut dengan menggunakan alat berat jenis beko.
Baca Juga: Cabor Line Dance di Jember, Padupadankan Olahraga dan Seni Budaya Latih Daya Ingat
“Mereka mengklaim sebagai perwakilan LSM, mendatangi lokasi tambang, mengusir para pekerja, dan menyegel area tambang dengan alat berat,” ungkap Oskar, Selasa (13/08/2024).
Para pelaku kemudian meminta uang damai kepada pihak pengelola tambang sebesar Rp200 juta. Setelah proses negosiasi, kedua belah pihak akhirnya menyepakati angka Rp20 juta sebagai uang damai.
“Awalnya mereka meminta Rp200 juta, tapi deal-nya hanya Rp20 juta,” tambah mantan Kapolres Batu ini.

Perwira menengah polisi kelahiran Pulau Kalimantan ini menyampaikan, kasus pemerasan ini terungkap setelah pihak korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Mendapatkan laporan ini, petugas segera bergerak cepat dengan menerjunkan dua unit petugas polisi ke lokasi tambang.
Di tempat kejadian, petugas berhasil mengamankan 15 orang yang diduga terlibat dalam kasus pemerasan ini. Setelah diperiksa intensif, hanya 12 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, sementara tiga lainnya dinyatakan tidak memenuhi unsur pidana.
Oskar menegaskan, para pelaku akan dijerat dengan Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pemerasan dengan Kekerasan, yang memiliki ancaman hukuman hingga 9 tahun penjara.
Baca Juga: Putuskan Menikah Muda, Kecamatan Ini Punya Angka Pernikahan Dini Tertinggi di Mojokerto
“Para tersangka saat ini kami tahan dan mereka dijerat dengan Pasal 368 KUHP. Ancaman hukumannya maksimal 9 tahun penjara,” ujar Oskar.
Selain menangkap para pelaku, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti yang digunakan dalam aksi pemerasan ini, termasuk garis polisi yang bertuliskan “Dilarang Melintas” dan uang tunai sebesar Rp25 juta.
“Barang bukti yang kami amankan di antaranya garis polisi dan uang tunai Rp25 juta yang diduga merupakan hasil pemerasan,” tutup Oskar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati