BATU, Tugujatim.id – Populasi lutung Jawa yang makin langka terjadi di kawasan Hutan Lereng Gunung Biru, Kota Batu, Jatim. Tapi, ada kabar baik karena populasi satwa ini bertambah lima ekor. Artinya, pertambahan jumlah itu semakin menunjukkan habitat lutung di sana juga terlindungi.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur mencatat jumlah populasi lutung Jawa berada di angka lebih dari 200 ekor. Berbeda jauh dibanding pada 2020 yang hanya ada sekitar 155 ekor.
”Pendataan kami pada akhir November 2022 itu ada 200 ekor lebih. Sekarang bertambah 5 ekor,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI BKSDA Jawa Timur Mamat Ruhimat saat dihubungi pada Selasa (21/02/2023).
Primata dengan nama latin Trachypithecus auratus ini termasuk satwa dilindungi. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
Populasi lutung Jawa ini sudah tergolong rentan punah. Populasinya terus menurun sejak 36 terakhir.
”Penurunan selama 36 tahun terakhir itu sampai 30 persen lebih,” jelasnya.
Dia melanjutkan, daya tahan hidup lutung Jawa sendiri memang bergantung pada ekosistemnya. Lutung Jawa sangat bergantung pada keutuhan bentang hutan alam tropis. Dan Gunung Biru Kota Batu sendiri masih menunjukkan hal itu sehingga dipilih sebagai lokasi konservasi untuk menjaga populasi hewan endemik itu.
”Habitat itu membentang di sekitar gugusan Gunung Pusungrawung, Gunung Biru, dan Gunung Anjasmoro yang di sana kantung hutan alamnya masih terjaga. Sangat cocok untuk satwa langka seperti Lutung Jawa,” ujarnya.