SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diterapkan Jatim mulai hari ini (09/02/2021) hingga 22 Februari mendatang.
Dalam penerapan PPKM Mikro, Khofifah mengatakan bahwa dijalankan di tingkat yang paling kecil dalam masyarakat yaitu Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) pada setiap wilayah di Jatim. Namun, untuk penyediaan posko dibangun di setiap desa.
“Sesuai dengan anjuran, harapan dan pemetaan, efektivitas, pembatasan kegiatan masyarakat, maka disegyoyakan dilakukan berbasis RT dan RW, tapi poskonya ada di desa,” terang Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (08/02/2021) malam.
Menurut pemetaan yang didata oleh Kepolisian, lanjut Khofifah, ada 210 RT yang masuk dalam zona merah, 1.245 masuk zona orange dan 10.023 masuk zkna kuning. Sedang RT yang masih aman di zona hijau sebanyak 81.730 wilayah. Perhitungan itu tersebar di 38 Kabupaten/Kota di Jatim.
“Pemetaan dari Polda, tadi Kapolda menyampaikan, lalu RT ada 210 yang masuk kategori zona merah, kemudian zona orange ada 1.245, zona kuning ada 10.023, dan zona hijau ada 81.730, ini tersebar di 38 Kabupaten/Kota di Jatim,” tuturnya.
Sehingga upaya koordinasi dengan bupati dan wali kota menjadi salah satu bagian terpenting untuk menjalankan PPKM Mikro di Jatim. Khofifah menyebut bahwa update data kasus COVID-19 di Jatim dapat diamati setiap hari Selasa.
“Oleh karena itu, maka koordinasi dengan bupati dan wali kota memang menjadi penting untuk kemudian melakukan ‘breakdown‘ secara lebih detail, kenapa? Karena memang zonasi itu dinamins sekali, tiap hari selasa update, kalau nasional, maka kita akan mendapat update zonasi, di masing-masing Kabupaten/Kota,” ucapnya.
Selain itu, Khofifah juga menyampaikan bahwa perhitungan kasus di Trenggalek dan Madiun sudah mencapai kategori zonasi berwarna merah. Namun, Khofifah yakin sekian hari ke depan zona merah juga bakal berpindah ke Jombang dan Mojokerto.
“Per hari ini, Trenggalek dan Madiun masuk zona merah, tapi menurut ‘update’ per malam ini (08/02), insyaallah besok yang akan diumumkan yang zona merah sudah tidak lagi Trenggalek dan Madiun, tapi Jombang dan Kota Mojokerto,” lanjutnya.
Dalam penyampaian, Gubernur Jatim itu bercerita kasus yang ada di Malang bahwa 50 persen dari warga yang terkena rapid rest antigen merupakan warga dari luar Kota Malang. Artinya, masih banyak warga yang berlalu lintas luar kota saat PPKM berlangsung.
“Begitu juga nanti di RT dan RW, oleh karena itu, untuk bisa melakukan pembatasan kegiatan masyarakat supaya sama-sama efektif, seperti tadi teman-teman bisa mendapatkan penjelasan dari Wali Kota Malang, ketika dilakukan rapid antigen ternyata 50% itu di luar Kota Malang,” pungkasnya. (Rangga Aji/gg)