PASURUAN, Tugujatim.id – Seorang pria diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) meresahkan warga Desa Tampung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pasalnya, pria bernama Thoriq (30), warga Desa Tampung itu, diduga telah menyekap dan menganiaya ibunya sendiri, di rumahnya.
Tidak hanya itu, pria yang diduga depresi tersebut berlarian sambil membawa celurit mengancam warga dan pihak kepolisian ketika hendak ditangkap, pada Selasa (27/08/2022) siang.
Berdasarkan pantauan sekitar pukul 11.30 WIB, puluhan petugas Polsek Rembang dan satuan TNI berkumpul di area persawahan Desa Tampung untuk menangkap Thoriq.

Petugas sempat menembakkan gas air mata untuk melumpuhkannya. Namun, bukannya menyerah, pria yang dulunya sempat bekerja sebagai pekerja bangunan itu justru melawan balik dengan mengacungkan celuritnya.
Menurut warga setempat, Abdur Rochim, warga meminta bantuan pertugas kepolisian untuk menangkap Thoriq karena diduga telah menyekap dan menganiaya ibunya. “Warga khawatir, ibunya sudah tiga hari tidak keluar rumah, ditonyorin (dipukuli) tiap hari,” ucapnya.
Selain itu, Rochim menyatakan bahwa warga merasa terancam karena selama tiga hari terakhir, Thoriq mulai marah tidak terkendali. Dia kerap keliling kampung sambil membawa senjata tajam jenis celurit. Dia juga tidak segan melempari kaca rumah warga hingga pecah. “Warga semua ya takut, dia keliling-keliling ke jalanan kampung bawa celurit,” ungkapnya.

Warga setempat, Solihin menyatakan bahwa sudah sekitar lima bulan terakhir, Thoriq mulai bertingkah di luar batas. Seluruh keluarganyapun sudah mengungsi jauh karena takut setelah mendapat ancaman dari pria tersebut. “Keluarganya ngungsi semua, kakak-kakaknya sampai ngekos dan gak berani pulang,” pungkasnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti