SURAKARTA, Tugujatim.id – Prof Dr Haedar Nashir kembali dipercaya menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dia resmi menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Dia mendapat suara terbanyak dalam pemilihan yakni 2.203 suara, di Muktamar Muhammadiyah ke-48, di Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (20/11/2022).
Pada periode sebelumnya, yakni tahun 2015-2022, Haedar juga dipercaya warga Muhammadiyah untuk menjadi ketua umum di Muktamar ke-47, di Makassar.
Berikut profil Haedar Nashir dihimpun dari berbagai sumber:
1. Lahir di Bandung Selatan
Haedar lahir di Desa Ciheulang, Ciparay, Bandung Selatan, Jawa Barat, pada 28 Februari 1958 atau 64 tahun silam. Dia lahir dari pasangan Haji Ajengan Bahrudin dan Hajah Endah binti Tahim. Haedar adalah anak ragil dari 12 bersaudara.
2. Lulusan S-3 UGM
Selain aktif dalam organisasi Muhammadiyah. Haedar mendapatkan ilmu agama Islam sejak dini dari ayahandanya. Selain itu, dia juga telah dikenalkan dengan budaya santri semenjak menumpuh pendidikan di Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kemudian pendidikan dllanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyah Cigugur, Ciparay, Kabupaten Bandung, SMP Muhammadiyah III Padasuka Bandung dan SMA Negeri X Kota Bandung Jurusan B (Ilmu Pasti dan Alam). Bakat organisasinya sudah terasah sejak di SMA.
Lulus sekolah menengah, ia melanjutkan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” di Yogyakarta dengan memeroleh predikat lulusan terbaik. Begitu juga dengan program pasca sarjananya. Ia berhasil lulus program S-2 dan S-3 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan predikat cumlaude
3. Gabung Muhammadiyah Sejak 1983
Haedar bekerja sebagai Dosen Program Doktor Politik Islam pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dia bergabung dengan Muhammadiyah sejak tahun 1983 dengan nomor anggota 545549. Pada tahun itu, ia dipercaya sebagai Ketua I PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Lalu, pada tahun 1985-1990, kariernya meningkat. Haedar menduduki posisi Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah hingga menjadi Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Selain itu, dia juga salah satu anggota PP Pemuda Muhammadiyah. Tidak heran pada tahun 1990-1995 dan 1995-2000, PP Muhammadiyah memercayakan Badan Pendidikan Kader dan Pembinaan AMM PP Muhammadiyah kepadanya.
Tahun 2000-2005, dia diberi amanah sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah mendampingi Buya Syafii Maarif. Pada periode 2005-2010 dan 2010-2015 menjadi Ketua PP Muhammadiyah. Di tangan Haedar Nashir inilah manajemen keorganisasian Muhammadiyah ditata dengan baik.
4. Aktif Menulis
Haedar aktif menulis berbagai karya tulis ilmiah, baik berupa buku maupun artikel yang dimuat di berbagai media massa. Bahkan, ia menjabat sebagai Pemimpin Redaksi majalah Sinar Muhammadiyah.
Esai-esainya dapat dinikmati di rubrik “Bingkai” majalah Sinar Muhammadiyah. Selain itu, Haedar juga menulis buku bertajuk “Muhammadiyah sebagai Gerakan Pembaharuan” yang dinilai sangat refrensial.
Puluhan buku pernah diterbitkannya seperti Budaya Politik dan Kekuasaan, Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern, Pragmatisme Politik Kaum Elit, Perilaku Politik Elit Muhammadiyah, Dinamika Politik Muhammadiyah, Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah, Ideologi Gerakan Muhammadiyah, Islam dan Perilaku Umat di Tengah Perubahan, dan masih banyak karya literasi lainnya.