SURABAYA, Tugujatim.id – PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya turut berpartisipasi dan mendorong para pelaku UMKM di Jatim untuk naik kelas melalui seminar UMKM Naik Kelas, UMKM Go Public, serta launching Klinik UMKM Go Public di Universitas Narotama Surabaya, pada Selasa (30/5/2023).
Pimpinan Wilayah (Pinwil) XII Pegadaian Jatim, Mulyono Rekso yang juga menjadi salah satu pemateri dalam seminar itu menyampaikan bahwa Pegadaian juga memiliki produk-produk yang dekat dengan UMKM, seperti produk pembiayaan atau pinjaman serta produk investasi.
“Kredit usaha tidak hanya dilakukan oleh perbankan. Pegadaian menjadi satu-satunya lembaga non-perbankan yang menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan skema syariah. Artinya, ada KUR Super Mikro yang nilainya Rp10 juta ke bawah dengan tingkat bunga 3 persen,” kata Mulyono Rekso

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kredit super mikro milik PT Pegadaian dapat memberikan layanan pembukaan akses bagi para pelaku UMKM di Jatim yang belum terakses oleh perbankan.
Kemudian, bagi para UMKM Jatim juga dapat mengajukan investasi emas secara angsuran melalui PT Pegadaian bila memiliki kelebihan dana.
Ia juga menjamin tingkat keamanan dan kualitas produk emas, mengingat kini PT Pegadaian telah memiliki pabrik emas. “Bagi para UMKM yang punya kelebihan dana bisa mengalokasikan dana untuk pembelian emas di Pegadaian secara angsuran. Kami, Pegadaian juga sudah punya pabrik emas sendiri di bawah naungan usaha PT Galeri 24,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kanwil XII Pegadaian Surabaya juga menyediakan layanan pembukaan rekening tabungan emas serta registrasi atau pendaftaran KUR syariah sebanyak 50 orang.
“Promo yang diberikan adalah bebas administrasi sehingga bagi para peminjam UMKM yang pada saat itu melakukan pinjaman KUR syariah Pegadaian bebas biaya. Artinya pinjam Rp10 juta juga mendapatkan Rp10 juta. Selain itu, dalam pembiayaan kredit logam mulia emas juga diadakan diskon atau cashback sebesar Rp50 ribu per gram,” sambungnya.
Tak hanya itu, Mulyono juga memberikan apresiasi kepada peserta terpilih berupa logam mulia. Kemudian ia juga berinteraksi dengan nasabah setia PT Pegadaian, Astusti dan Triani yang mengaku terbantu ketika memilih Pegadaian dalam pengajuan pembiayaan modal usaha serta pembelian emas.

“Bu Astuti yang merupakan nasabah setia Pegadaian yang merasa tertolong dengan pembiayaan yang diberikan Pegadaian untuk membeli mesin pembuat tempe. Begitu juga Ibu Triani yang sudah melakukan pembelian emas secara angsuran dua tahun yang lalu bahkan sampai sekarang masih mengangsur. Ia merasa senang karena pada saat mengangsur, harga emas masih sekitar 800-an sekarang sudah hampir 1 juta,” bebernya.
Rektor Universitas Narotama, Arasy Alimudin juga mengajak para pelaku UMKM di Jatim untuk mengikuti perkembangan digitalisasi, sehingga dapat meraih potensi pasar tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga luar negeri.
Ketua pelaksana seminar tersebut sekaligus Kepala Klinik UMKM Go Public, Jamhadi juga mengajak para industri keuangan untuk bisa mendukung UMKM Jatim go public melalui skema pendanaan yang bisa dilakukan untuk mendorong UMKM naik kelas.

Seminar ini diikuti oleh para UMKM Jatim dan hadir dalam kesempatan ini adalah Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim, Andromeda Qomariah; Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah; serta Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto.