SIDOARJO, Tugujatim.id – Stigma jorok dan kumuh kerap menempel pada pondok pesantren (ponpes). Untuk merubah mindset tersebut, dibutuhkan gerakan yang besar dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa pesantren jauh dari pandangan itu.
Hal tersebut disampaikan Dewan Penasehat NU Circle, Dr Hj Siti Nur Azizah di hadapan santri Ponpes Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur, dalam program Paragon Goes to Pesantren Bumi Shalawat, pada Senin (3/4/2023).
Menurut putri Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin itu, stigma tersebut sudah lama tersingkirkan dari pemikiran masyarakat. Sebab, dalam pembelajaran pesantren yang pertama diajarkan yakni kebersihan. Maka, harus disampaikan ke khalayak umum. Bahwa hal itu tidak benar.
Kata dia, pengelolaan sampah yang baik akan berpengaruh pada pembentukan kualitas SDM. Salah satunya dengan menjaga lingkungan bersih dan sehat.
“Kalau tidak dikelola dengan baik, juga ada pengaruhnya kepada para santri. Untuk itu, harus ada bank sampah yang masih memiliki nilai ekonomis bisa daur ulang. Sementara sampah yang organik dimanfaatkan untuk kesuburan tanah,” ucap Siti Nur Azizah.
Dengan adanya gerakan Jemput Limbah Sampah Rumah Tangga (Jelita) ke pesantren, kata dia, menjadi gerakan bersama-bersama menjaga lingkungan dari sampah. Karena sumber sampah dari manusia, maka harus dikelola.
“Jadi santri-santri kalau lingkungannya tidak bersih, maka tidak sehat. Kalau tidak sehat maka mempengaruhi kecerdasaan, kemampuan berkreasi, mengekpresikan diri maupun perkembangannya,” ucapnya.
Jelas dia, Jelita sudah dikampanyekan sejak 2019 lalu. Percontohannya di rumah susun di wilayah Jakara Timur. Jelita diharapkan menjadi gerakan nasional untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, khususnya di pesantren.
Dewan Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Robith Fuad menuturkan bahwa pengelolan sampah sudah diterapkan di pesantrennya dengan memisahkan sampah organik maupu non organik. “Kalau kita tidak menyebutnya bank sampah, tapi hal prakteknya sudah kita terapkan,” ujarnya.
Head of Stakeholder Management Paragon, M Adi Yasir Maulana mengatakan bahwa semangat itu yang dibawa oleh Paragon Corp. Dengan memberikan pengetahuan materi pentingnya kebersihan kepada santri, setidaknya berdampak positif bagi mereka, baik menjaga kebersihan diri maupun lingkungan.
“Makanya kita juga ingin berbagi produk dari Paragon kepada santri. Agar kebersihan diri juga akan berdampak baik pada lingkungan,” ucapnya.