Tugujatim.id – Bulan Ramadan merupakan Bulan Suci bagi umat Islam di mana seorang muslim beriman wajib berpuasa dari terbitnya fajar hingga adzan Maghrib berkumandang selama satu bulan penuh. Kendati dalam kondisi menahan lapar dan haus, aktivitas keseharian tetap berjalan termasuk para pemain sepakbola sekalipun.
Para pemain sepakbola muslim tetap harus berlari sepanjang pertandingan dan dituntut tetap bugar meski dengan keadaan perut kosong. Hal yang menarik terjadi di salah satu kompetisi domestik Liga Inggris, FA Cup, di mana pertandingan akan dihentikan sejenak untuk para pemain muslim membatalkan atau berbuka puasa.
Sepak Bola dan Ketaatan Beragama
Dilansir dari laman resmi Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), pemberhentian sementara pertandingan FA Cup untuk para pemain muslim membatalkan puasanya merupakan salah satu cara Asosiasi Sepakbola Inggris menghargai segala bentuk kegiatan keagamaan.
“Peraturan FA menjelaskan dengan jelas bahwa semua kepercayaan dapat dipatuhi dan akan dihormati dalam sepakbola.” jelas Asosiasi Sepakbola Inggris.
BACA JUGA: Era Baru Juventus! Thiago Motta Ubah ‘Sang Nyonya Tua’ Jadi Lebih Menyerang
Asosiasi Sepakbola Inggris juga menyatakan bahwa diperbolehkannya sebuah pertandingan untuk diberhentikan sementara selama bulan Ramadan sudah tertera dalam buku pegangan FA.
“Peraturan ini tercakup dalam Peraturan FA B5: Sepak Bola dan Ketaatan Beragama, yang mana dapat ditemukan di Buku Pegangan FA,” tegasnya.
Wasit Diberi Wewenang Hentikan Pertandingan
Dalam sebuah pertandingan, wasit akan diberikan wewenang untuk menghentikan sejenak pertandingan selama beberapa menit saat waktu berbuka telah tiba. Pemain yang sedang menjalankan ibadah puasa dapat memanfaatkan jeda sejenak ini untuk berbuka puasa dengan minum air untuk mereka berbuka puasa, mengembalikan energi mereka sesaat sebelum kembali melanjutkan pertandingan. Waktu tersebut merupakan waktu khusus, dimana waktu yang dihentikan sejenak tersebut tidak akan digunakan sebagai water break dan perubahan taktikal.
Lanjutan kompetisi FA Cup akan mempertemukan tim-tim yang lanjut ke ronde kelima di bulan Ramadan ini. Nama-nama seperti Khusanov dan Omar Marmoush telah melakoni laga bersama Manchester City kala menghadapi Plymouth Argyle pada Minggu (3/2/25). Selain itu, Noussair Mazraoui bersama Manchester United juga melakoni laga menjamu Fulham yang juga memiliki pemain muslim, Adama Traore, di Old Trafford pada (3/2/25).
BACA JUGA: Magisnya Pedri di Lini Tengah Barca! Gelandang Barcelona yang Ternyata Bukan Lulusan La Masia
Langkah ini merupakan bentuk bahwa sepakbola semakin berkembang menjadi olahraga yang menghormati setiap kepercayaan dan agama, termasuk Islam. Selain itu, penghormatan terhadap praktik keagamaan setiap pemain dapat meningkatkan sportivitas di dalam sebuah tim.
Dengan memberi ruang untuk para pemain muslim berbuka, FA Cup menunjukkan bahwa sepakbola bukan hanya soal penampilan bagus dan kemenangan, namun juga nilai-nilai kebersamaan dan sikap saling menghormati. Peraturan FA Cup ini juga dapat menjadi contoh untuk liga-liga lain di seluruh dunia untuk menerapkan aturan yang serupa, guna menciptakan lingkungan sepakbola yang adil bagi siapapun dan dimanapun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Penulis : Saddam Alvaro N.P/ Magang
Editor: Darmadi Sasongko