Tugujatim.id – Olahraga menjadi salah satu cara untuk menghindari penyakit jantung. Aktif bergerak dan rutin berolahraga bisa memperkuat otot jantung, menjaga berat badan ideal, dan mencegah kerusakan arteri. Rajin melakukan olahraga juga bisa mengontrol kolesterol, gula darah, dan tekanan darah yang jadi biang penyakit jantung dan stroke.
Namun, bagaimana bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung? Apakah masih boleh berolahraga? Bagi para pengidap penyakit jantung, kamu mungkin kerap merasa takut dan tidak yakin untuk memulai olahraga.
Sebab, penderita penyakit jantung tak boleh asal-asalan menjalankan olahraga. Melansir laman resmi Heart and Stroke Foundation, penderita perlu mempertimbangkan kapan waktu yang tepat, berapa lama, dan jenis olahraga untuk penyakit jantung.
Namun, Tak perlu takut untuk berolahraga. Sebab, para pengidap penyakit jantung bisa melakukan pemeriksaan dan tes khusus bersama dokter untuk menentukan jenis olahraga yang cocok.
Dihimpun dari beberapa sumberr, berikut jenis olahraga yang cocok untuk penderita penyakit jantun. Apa saja? Yuk simak!
1. Jalan kaki
Jalan kaki merupakan olahraga sederhana yang dapat dilakukan di mana saja tanpa butuh peralatan apapun. Meski sangat sederhana, jalan kaki setiap hari memiliki manfaat yang luar biasa jika dilakukan secara rutin.
Berjalan kaki dengan santai merupakan pilihan baik bagi orang yang memiliki masalah jantung. Berjalan 30 menit di pagi hari dapat membantu menurunkan tekanan darah dalam tubuh. Jika jalan kaki dilakukan secara teratur, maka akan memperkuat jantung dan mengontrol tekanan darah.
Manfaat jalan kaki selanjutnya adalah mencegah penyakit stroke. Hal tersebut dapat terjadi jika dilakukan 5 kali dalam seminggu, dengan waktu 30 menit setiap sesinya. Berjalan kaki juga dapat membantu pemulihan bagi orang yang mengalami stroke.
2. Jogging ringan
Jogging adalah aktivitas lari santai yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh jika rutin dijalani. Meski terlihat sederhana, olahraga jogging perlu dilakukan dengan benar untuk mengurangi risiko cidera. Oleh karena itu, pahami dulu persiapan dan teknik jogging yang benar sebelum Anda melakukannya.
Jogging merupakan salah satu cara yang baik untuk membentuk massa otot, membakar kalori, mengurangi jaringan lemak tubuh, dan menjaga kesehatan jantung.
3. Lompat tali
Lompat tali yang terbuat dari karet mungkin menjadi salah satu permainan tradisional yang biasa dilakukan anak-anak Indonesia pada beberapa waktu silam. Permainan ini sangat melatih kelenturan tubuh, dan pastinya sangat baik untuk kesehatan. Kini tali yang terbuat dari karet mungkin jarang ditemukan, tetapi lompat tali atau yang dikenal juga dengan olahraga skipping masih menjadi latihan yang cukup banyak dilakukan.
Lompat tali sangat dianjurkan untuk mereka yang membutuhkan latihan aerobik lebih sering. Untuk meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, kamu perlu melakukan lompat tali dengan rutin, semisal tiga sampai lima kali seminggu selama 12 sampai 20 menit setiap kali latihan.
4. Bersepeda
Bersepeda, selayaknya olahraga kardio, bisa merangsang dan memperbaiki kesehatan jantung, paru-paru, sirkulasi darah, serta membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Olahraga ini membantu menguatkan otot jantung dan mengurangi kadar lemak dalam darah.
Memasukkan kegiatan bersepeda ke dalam olahraga harian bisa membantu mencegah risiko tekanan darah tinggi (hipertensi). Sebuah studi dari British Journal of Sport Science Medicine pada 2018 menemukan bahwa berolahraga dengan intensitas tertentu dapat memperbaiki hipertensi. Bahkan, efek yang ditimbulkan sama seperti saat orang tersebut mengonsumsi obat resep.
Walapun seperti itu, selalu perhatikan kondisi tubuh. Dengan selalu lakukan peregangan atau pemanasan selama lima menit sebelum mulai berolahraga. Setelah olahraga, lakukan pendinginan. Jangan lupa untuk beristirahat sebelum penderita penyakit jantung merasa terlalu lelah.
Jika merasa ada tanda-tanda penyakit jantung kambuh, segera hentikan latihan atau olahraga. Gunakan pakaian yang nyaman dan memungkinkan sirkulasi udara lebih lancar selama berolahraga. Hindari pakaian berlapis-lapis dan terlalu ketat. Pilih olahraga di pagi atau sore hari. Jangan berolahraga saat terlalu panas atau dingin.