SURABAYA, Tugujatim.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Puan Maharani meresmikan Rumah Pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (4/11/2023).
Puan mengatakan bahwa rumah pemenangan yang berlokasi di Jalan Kecilung No 17 itu berbeda dengan Posko Pandegiling yang pernah dia resmikan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Dulu Pandegiling itu uwel-uwelan, nggak karuan padat juga. Sekarang sudah bagus,” katanya.
Setelah itu, Puan meminta kepada relawan Ganjar-Mahfud untuk merapatkan barisan dan memanfaatkan rumah pemenangan tersebut.
Dia juga mengimbau kepada seluruh kader untuk melakukan door to door. “Ketuk pintu-pintu rakyat. Termasuk rangkul para tokoh masyarakat di Jawa Timur ini. Sering turunlah ke masyarakat,” pesannya.
Cucu Bung Karno itu juga mengatakan bahwa ia akan mengawal Ganjar-Mahfud dalam Pemilu 2024. Komitmen itu ditujukan untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik. “Kita tidak mau Indonesia begini-begini saja. Betul nggak? Kita bersama-sama merealisasikan cita-cita dan mimpi the founding father Bung Karno,” ucapnya.
Terpisah, dia menuturkan bahwa PDIP tidak ciut untuk menghadapi lawan politiknya saat Pemilu 2024 nanti. Ia juga menyebut soal Orde Baru Reborn. “Kita harus tetap semangat. Kalau pemimpin nggak semangat dan lemas, bagaimana teman-teman relawan di lapangan nanti? Yang jelas, banteng nggak pernah ciut. Pikiran kita tetap harus adem, meskipun hati boleh panas,” ucap Puan.
Puan mengatakan, meski lawan Banteng saat ini disebut-sebut sebagai wajah milenial, tetapi dia sudah mengetahui wajah lama dari Orde Baru Reborn itu.
“Tadi yang disampaikan Mas Yongky, salah satu relawan, bahwa lawan kita saat ini adalah Orde Baru Reborn. Kalimate iku lho milenial. Kita memperjuangkan dulu jelas, siapa musuh kita. Hari ini, apa yang kita hadapi itu dulunya bareng sama kita. Sama-sama tahu sebenarnya. Ini yang bikin ndredeg hati kita. Kalau pelurunya yang dikeluarkan ini, ya kita tangkis,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti