KEDIRI, Tugujatim.id – Menanggapi kelangkaan pupuk subsidi yang dirasakan petani di Kediri, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kediri Anang merespons keluhan tersebut dengan menawarkan pertanian organik.
Anang mengatakan, untuk alokasi pupuk subsidi yang awalnya diatur langsung dari pemerintah pusat, tapi saat ini aturan tersebut kembali ke pemerintah daerah.
“Sekarang SK-nya ke pemerintah daerah, ya butuh waktu untuk mengaturnya,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, masalah tersebut memang kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengurangi jumlah alokasi pupuk subsidi 2 karung per petani. Selain itu, dia mengatakan, hal tersebut disesuaikan dari rekomendasi Litbang Pertanian untuk kebutuhan per kecamatan berdasarkan kesuburan tanah.
“Jadi, rekomendasi kebutuhan Litbang berbeda dengan kebutuhan petani,” tambahnya.
Solusi yang dia tawarkan untuk masalah tersebut adalah dengan program pertanian organik untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk subsidi.
“Kami optimistis dengan program Dhito iki. Dengan teknik olah tanah dan bakteri penyubur tanah dapat menyelesaikan masalah kelangkaan pupuk subsidi,” jelas Anang.
Saat ditanya apakah pupuk subsidi masih ada untuk petani di tahun ini, Anang menjawab masih dialokasi sejumlah 100 ribu ton yang akan didistribusikan sebanyak 3 kali.
“Masih ada alokasi pupuk untuk petani, jumlahnya sama dengan tahun lalu,” ujarnya.