Ribuan Bibit Anggrek di Pasuruan Mati, Petani Rugi Puluhan Juta Rupiah

Lizya Kristanti

Bisnis

Ribuan anggrek mati di greenhouse Bumdes Desa Sadengrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

Akibat Panas Terik Kemarau

PASURUAN, Tugujatim.id Kemarau panjang masih dirasakan di sejumlah wilayah di Pasuruan, Jawa Timur. Suhu panas akibat kemarau panjang ini berdampak pada budi daya tanaman hias.

Salah satu yang merasakan dampaknya adalah petani anggrek di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Panas ekstrem yang terjadi selama beberapa bulan terakhir menyebabkan petani anggrek kalang kabut.

Petani anggrek di Desa Sadengrejo, Hudan Dardiri mengatakan bahwa akibat suhu panas, banyak anggrek yang mati. Tidak kurang dari ribuan bibit anggrek yang dibudidayakan di tiga greenhouse milik Bumdes Sadengrejo, daunnya mengering, batangnya juga, sehingga banyak yang tak bisa diselamatkan.

WhatsApp Image 2023 11 12 at 14.56.18
Daun anggrek mengering di greenhouse Bumdes Desa Sadengrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

“Mulai Juli kemarin, mungkin sudah ada 1000-an anggrek yang masih dibotol-botol kecil itu mati,” ujar Hudan, pada Minggu (12/11/2023).

Hudan mengatakan bahwa satu botol kecil bibit anggrek biasanya laku dijual senilai Rp50 ribu. Dengan kata lain, maka selama empat bulan terakhir, dia sudah mengalami kerugian hingga Rp50 juta.

Tak hanya itu, terik matahari ditambah panas yang mencapai suhu rata-rata 35 derajat celcius ini juga berdampak pada paranet atau jaring pelindung panas. “Paranetnya juga ada yang rusak, meleleh kena panas,” ungkapnya

WhatsApp Image 2023 11 12 at 14.54.16
Lokasi pembudidayaan anggrek di greenhouse Bumdes Desa Sadengrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

Walhasil, produktifitas pembudidayaan anggrek di Desa Sadengrejo pun ikut menurun drastis. Hudan menyebut bahwa sebelum kemarau, normalnya dia bisa mengirim antara 3.000 hingga 4.000 botol bibit anggrek kecil. Namun kini, jumlah pengiriman anggreknya menurun drastis hingga 75 persen. Pasalnya, untuk menambah jumlah budi daya bibit anggrek baru, dia mengaku belum berani ambil resiko

“Sekarang kirimnya sebulan cuma 1.000 botol, ngirimnya di sekitaran Jatim, tapi seringnya ke Batu, Malang,” jelasnya.

Dia berharap ada bantuan dari pemerintah dalam menanggulangi efek dari kemarau panjang ini. Salah satu hal yang dibutuhkan para petani anggrek adalah terkait bantuan paranet untuk menangkal panas dan terik matahari langsung ke tanaman. “Kalau kita butuhnya ya jaring paranet itu,” ucapnya.

“Sementara ini saya berusaha nambah dari segi penyiraman air, biasanya sehari sekali, sekarang tiap pagi dan sore selalu disiram,” pungkasnya.

Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...