SIDOARJO, Tugujatim.id – Merayakan kemenangan, ribuan warga dari berbagai kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur, melakukan salat Idulfitri 1444 H/2023 di Masjid Agung Sidoarjo, pada Sabtu (22/4/2023) pagi.
Pantauan Tugujatim.id, sejak pukul 05.00 WIB, warga sudah mulai berdatangan memasuki masjid yang dulunya bernama Masjid Jami ini.
Sebagian warga masuk ke dalam area masjid, tetapi tak sedikit pula yang memilih salat Idulfitri di sepanjang Jalan Sultan Agung dan lapangan parkir Alun-alun Sidoarjo hingga area Monumen Sidoarjo.
Warga tampak khusyuk saat Ustaz Sofyan Sauri dari Sidoarjo memimpin salat Id, meski banyak yang beralas kain plastik. Salat dimulai pada pukul 06.15 WIB tepat.
Setelah salat Idulfitri dua rakaat selesai dilaksanakan, warga tampak antusias mendengarkan kultum dari khatib Ustaz Ahmad Fahrur Rozi, Pengasuh Pondok Pesantren ANNUR Bululawang, Malang.
Ustaz Ahmad Fahrur Rozi juga mengatakan bahwa seluruh umat Islam wajibnya bersyukur karena masih diberikan kesempatan bertemu bulan Ramadan dan mampu menyelesaikan 30 hari penuh berpuasa secara sempurna.
“Kita harus bersyukur karena bisa menyelesaikan puasa Ramadan. Berbahagialah atas semua nikmat dan pertolongan Allah atas kita semua sehingga kita bisa melakukan semua ibadah di bulan Ramadan, puasa, nuzulul Qur’an, qiyamul lail, sedekah, dan diterima oleh Allah,” ucapnya, pada Sabtu (22/4/2023).
Dalam penjelasannnya, hari raya umat Islam dimulai dengan ibadah. Allah sendiri juga memberikan umat Islam berupa hari kemenangan dengan dua hari raya, yakni Idulfitri dan Iduladha.
“Hari raya bagi umat islam diwajibkan untuk berbagi kebahagiaan. Dan kita diwajibkan untuk membayar zakat fitrah. Diberikan kepada orang-orang miskin dari setiap kepala,” tuturnya.
Zakat fitrah juga salah satunya bertujuan untuk mensucikan dan menyempurnakan seluruh ibadah yang dilakukan selama awal hingga akhir bulan Ramadan. “Zakat untuk mensucikan dan menyempurnakan puasa, zakat fitrah adalah berbagai dengan orang miskin. Berikan mereka semua kebahagiaan, kepedulian, maka hari raya momen untuk berbahagia bersama,” jelasnya.
Kata dia, sebelum menyambut salat Idul Fitri, pada satu syawal umat muslim menyambutnya dengan penuh kegembiraan dengan lantunan takbir yang menggema. Kalimat takbir tidak hanya terdengar sebelum Hari Raya, tetapi sejak umat manusia lahir ke dunia hingga meninggal.
“Sejak tadi malam, semua masyarakat Islam takbir. Bayi pertama lahir mendengar takbir dan syahadat. Setiap hari kita dipanggil untuk salat dengan kalimat takbir, diingatkan oleh takbir. Sampai kita meninggal dibacakan azan dan masih mendengar kalimat takbir. Tak ada yang lebih besar dari Allah hu Akbar,” ucap Ustaz Fakhur Rozi.
Untuk itu, dimomen Hari Raya Idulfitri 1444 H, ia mengingatkan untuk senantiasa menjaga silaturahmi dan saling memaafkan dengan keluarga, saudara, dan teman.
“Berilah maaf meskipun tanpa diminta, maafkan. Marilah dengan hari raya kita bangun persatuan dan kesatuan, silaturahmi dengan saudara, tetangga, keluarga. Nabi Muhammad SAW bersabda Allah akan menjanjikan siapa yang menjaga silaturahmi akan dipanjangkan usianya dan ditambahkan rezekinya,” ucapnya.
Ia juga berpesan, seluruh ibadah yang konsisten dilakukan selama Ramadan jangan sampai berhenti dan alangkah lebih baik dijaga untuk tetap dilakukan. “Jangan sampai setelah Ramadan kita tidak pergi ke masjid, tidak membaca Al-Qur’an. Kita harus memperbaiki diri dan melanjutkan ibadah di bulan Ramadan,” tutupnya.