TUBAN, Tugujatim.id – Perayaan Tahun Baru Imlek, warga Tionghoa di Tuban mempunyai tradisi yang masih erat dipegang. Salah satunya yakni Ciswak. Itu adalah tradisi melepaskan hewan ke alam bebas untuk buang sial. Seperti yang tampak di halaman Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Selasa (01/02/2022).
Sejumlah umat yang datang ke sana secara bergiliran melakukan sembahyang dan membacakan mantra-mantra permintaan doa. Tujuannya agar selama kehidupan, selamat, aman, dan sejahtera.
Usai melakukan sembahyang, sebagian dari mereka melakukan ritual melepas burung ke alam liar. Harapannya, mereka buang sial dan meminta kebebasan pada makhluk lain yang berimbas pada kelancaran rezekinya.
“Semoga setahun ke depan, tidak ada musibah dan marabahaya,” kata Heri, salah satu umat yang melepaskan burung emprit untuk ritual buang sial.
Sementara itu, Domisioner Ketua Penilik Klenteng Kwan Sing Bio Alim Sugiantoro menyampaikan, pelepasan burung ini merupakan bentuk korban dari warga Tionghoa. Selain itu, pelepasan ratusan burung ini dilakukan agar bisa kembali terbang di alam bebas.
“Ritual pelepasan burung ini merupakan ritual buang sial. Jadi, kami lepaskan burung untuk melindungi mereka agar hidup di alam bebas. Dengan begitu, kami akan diberikan hidup yang wajar dan enak,” kata Alim.
Untuk diketahui, shio Tahun Baru Imlek 2573/2022 ini merupakan macan air sebagaimana filosofi macan sangat tangguh dan perkasa. Sedangkan air adalah kebutuhan hidup manusia, membawa kemakmuran, rezeki bisa nambah, serta kesehatan juga bagus minimal bisa menangkal Covid-19.