TUBAN, Tugujatim.id – PT Pertamina Rosneft sempat dikabarkan hengkang dari kerja sama proyek kilang minyak Tuban karena konflik peperangan yang berkepanjang antara Rusia dan Ukraina. Namun, kabar itu kini ditepis.
Jr. Manager Corporate Affairs PT Pertamina Rosneft dan Pengolahan Petrokimia Yuli Wahyu Witantra saat dikonfirmasi dengan mengutip dari pernyataan Sekretaris Perusahaan Kilang Pertamina Internasional (KPI) Hermansyah Y. Nasroen, bahwa sampai saat ini pelaksanaan proyek kilang minyak Tuban masih menggandeng Rosneft.
“Kami sebagai anak perusahaan PT KPI untuk melaksanakan proyek kilang minyak di Tuban,” ucapnya.
Dia juga menyampaikan, saat ini tahapan yang tengah berjalan dalam proyek ini adalah penyiapan dokumen final investment decision (FID). Selain itu, secara bersamaan, proses persiapan untuk pemilihan pelaksana engineering procurement construction (EPC).
Sejalan dengan itu, dia juga mengutip dari pernyataan Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, bahwa proyek GRR Tuban masih berjalan. Pemerintah berharap proyek ini segera bisa cepat selesai sehingga bisa beroperasi sesuai target.
“Alhamdulillah juga diamini sama Dirjen ESDM terkait, kami masih bekerja sama dengan Rosneft,” terangnya.
Untuk diketahui, kilang minyak Tuban adalah proyek pembangunan kilang baru dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari yang akan dibangun di Tuban, Jawa Timur.
Mengingat kebutuhan bahan bakar dan upaya pencapaian ketahanan energi di dalam negeri. Dengan dibangunnya kilang minyak Tuban ini diharapkan dapat meningkatkan penyediaan minyak mentah dan bahan bakar di Indonesia. Sehingga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor.
Nilai investasi dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digadang-gadang terbesar se-Asia ini sebesar Rp238,25 triliun.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati