Alasan Penggunaan Gas Air Mata dalam Kericuhan Pasca Pertandingan Arema FC vs Persebaya

Lizya Kristanti

News

arema fc tugu jatim
Suasana kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Foto: Dani Kristian/Tugu Jatim

MALANG, Tugujatim.id – Penembakan gas air mata saat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu (1/10/2022), menjadi perdebatan.

Penembakan gas air mata itu menyebabkan para suporter berdesak-desakan untuk keluar dari stadion. Akibatnya, terjadi penumpukan dan kekurangan oksigen. Hingga saat ini, telah dikonfirmasi 127 orang meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Penggunaan gas air mata sendiri dilarang di dalam aturan Fédération Internationale de Football Association (FIFA), tepatnya di Pasal 19b. Pada pasal yang mengatur tentang pengamanan tersebut, tertulis “No firearms or crowd control gas that shall be carried or used” atau tidak boleh ada penggunaan senjata api dan gas air mata.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan alasan penggunaan gas air mata yang dilakukan oleh petugas pengamanan di Stadion Kanjuruhan. Menurutnya, penggunaan gas air mata dilakukan setelah dilakukan imbauan agar suporter yang kecewa atas kekalahan Arema FC tidak turun ke lapangan.

“Sudah terlihat di video bahwa semuanya berjalan dengan baik sampai selesai pertandingan. Kemudian beberapa suporter atau penonton yang tidak puas turun,” kata Nico, di Mapolres Malang, pada Minggu (2/10/2022) dini hari.

Kata dia, para suporter tersebut turun ke lapangan untuk menemui para pemain dan official karena ingin mendapat penjelasan mengapa Arema FC bisa kalah dari Persebaya. “Turunnya (suporter) itu membahayakan para pemain dan official baik dari Arema FC maupun Persebaya Surabaya,” ucapnya.

Kata dia, para suporter yang turun tersebut kemudian melakukan perlawanan dan pemukulan kepada petugas pengamanan. Karena dirasa suporter sudah mulai anarkis, petugas kemudian menembakkan gas air mata. “Namun langkah-langkah penggunaan gas air mata itu sebelumnya didahului dengan upaya imbauan terlebih dahulu,” pungkasnya.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...