MALANG, Tugujatim.id – Pada momen peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan yang jatuh tepat pada Minggu 1 Oktober 2023 kemarin malam, ribuan massa dengan mengenakan kostum serba hitam mendatangi kawasan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, untuk melakukan renungan dan doa atas tragedi yang menimpa 135 Aremania itu.
Ribuan massa itu kemudian masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan atas seijin dari PT Waskita Karya. Saat massa tersebut masuk ke dalam stadion, kemudian muncul titik api yang membakar rumput Stadion Kanjuruhan.
Namun tak berselang lama, pihak Pemadam Kebakaran Kabupaten Malang telah memadamkan api tersebut.
Kapolres Malang, AKBP Puthu Kholis Aryana menjelaskan bahwa Stadion Kanjuruhan tidak dibakar oleh massa yang datang ke kawasan Stadion Kanjuruhan, melainkan pembersihan sisa-sisa rumput dan ilalang dengan cara dibakar. “Menyikapi beberapa disinformasi dan isu-isu yang berkembang bahwa Stadion Kanjuruhan dibakar, saya sampaikan hal tersebut tidak benar,” katanya, pada Senin (02/09/23).
“Yang benar adalah pembersihan sisa-sisa rumput dan ilalang dengan cara dibakar. Ini upaya pembersihan, memang kemarin saat pembangunan Stadion Kanjuruhan yang saat ini masih berlangsung memang rumput dan ilalang sudah sangat tinggi,” tambahnya.
Puthu tak menampik bahwa pada 1 Oktober 2023 kemarin ada momen peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan, sehingga banyak orang yang datang ke stadion untuk menggelar doa bersama untuk mengenang para korban yang telah meninggal dunia.
“Di tanggal 1 Oktober kemarin rekan-rekan Aremania datang ke Stadion Kanjuruhan dalam rangka berdoa bersama, baca surat Yasin, tahlil, sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,” ungkap Puthu.
Ia juga menegaskan bahwa massa yang begitu banyak itu memang telah diberikan izin oleh PT Waskita Karya selaku pihak yang mengerjakan proyek renovasi Stadion Kanjuruhan. “Atas izin dari Waskita dan rekan-rekan Aremania diberikan akses melihat kondisi di dalam stadion. Kondisi stadion saat ini dilakukan pembersihan dalam rangka pembangunan yang masih terus berjalan,” terangnya.
“Mungkin itu saya sampaikan sebagai upaya meluruskan disinformasi ada yang membakar stadion,” pungkasnya.
Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti