Saat Ketemu Gus Dur, Gus Din Pernah Dicibir Mahasiswa Ngawur

Dwi Lindawati

News

Gus Din. (Foto: Rubianto/Tugu Malang)
Muhammad Nur Uddin alias Gus Din saat menghadiri Haul ke-12 Gus Dur di UIN Maliki Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Malang)

MALANG, Tugujatim.id – Pengalaman istimewa pernah dialami sosok ini ketika bertemu Gus Dur di era 1993. Dialah Muhammad Nur Uddin alias Gus Din yang pernah disebut sebagai mahasiswa yang ngawur oleh mantan Presiden RI ke-4 yang memiliki nama lengkap KH Abdurrachman Wahid tersebut.

Narasi itu dia bagikan dalam Haul ke-12 Gus Dur yang diselenggarakan Tugu Media Group (Tugu Malang ID dan Tugu Jatim ID) bersama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang secara hybrid, Selasa (04/01/2021).

Putra ulama yang juga salah satu pendiri Universitas Islam Malang (Unisma) dan mantan dekan di UIN ketika masih bernama IAIN Malang, KH Oesman Mansoer ini, bercerita secara gamblang bagaimana kesan pertamanya bertemu KH Abdurrachman Wahid.

Kala itu, dia berstatus sebagai mahasiswa. Gus Din disebut sebagai mahasiswa yang tidak punya hitungan politik karena melakukan unjuk rasa kepada presiden atas tragedi Waduk Nipah.

“Waktu itu saya ketemu Gus Dur di era 1993 yang oleh Gus Dur dianggap sebagai mahasiswa yang terlalu nekat dan tidak punya hitungan politik alias ngawur. Waktu itu, saya demonstrasi ke presiden dengan spanduk ‘seret 21 mahasiswa, seret presiden ke sidang istimewa MPR DPR atas kasus Nipah, pembangunan waduk di Madura yang mengakibatkan 4 petani meninggal,” ujar aktivis kawasan sekaligus santri Gus Dur itu.

Menurutnya, Gus Dur merupakan sosok yang luar biasa. Sejak muda, Presiden ke-4 RI itu sudah purna soal ilmu agama dari Jombang, Jawa Timur sampai Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah bahkan dari ilmu Fiqih sampai ilmu tasawuf makrifat.

Di tengah-tengah pendidikannya, Gus Dur belajar di Sekolah Menengah Ekonomi dan diberi pemahaman tentang teori besar ekonomi Das Kapital dari anggota Partai Komunis Indonesia yang sesungguhnya berkontribusi dalam sikap Gus Dur pada keberadaan orde baru.

Gus Din. (Foto: Rubianto/Tugu Malang)
Foto bersama para undangan yang hadir dalam Haul ke-12 Gus Dur secara hybrid pada Selasa (04/01/2022). (Foto: Rubianto)

Semasa mudanya, Gus Dur di Malang selama tiga tahun dan menjadi asisten KH Oesman Mansoer di IAIN Sunan Ampel, Surabaya.

“Hal itu dia nyatakan waktu dies natalies. Kebetulan saat itu Gus Dur menjadi presiden. Dia sampaikan begini: saya pernah ngajar di IAIN sebagai asisten dari Oesman Mansoer sekaligus mengajar Islamologi di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sukun,” kenang Gus Din, menirukan Gus Dur.

Pengalaman selama di IAIN Sunan Ampel dan mengajar Islamologi tersebut, lantas menginspirasi beliau sebagai presiden yang menjunjung tinggi kerukunan dan harmonisasisi kebergaman.

“Sebagai world peace and religion, dari agama dan perdamaian. Jadi inspirasi Gus Dur salah satunya dari Malang yang memang banyak perkumpulan intelektual dengan para sesepuh NU,” pungkas Sekjen Asosiasi Petani Indonesia (API) ini.

Gus Din. (Foto: Rubianto/Tugu Malang)
Suasana Haul ke-12 Gus Dur secara hybrid pada Selasa (04/01/2022) di UIN Maliki Malang. (Foto: Rubianto)

Untuk diketahui, turut hadir langsung dalam kegiatan ini Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji; Wakil Bupati Malang, Drs H Didik Gatot Subroto; Wakil Rektor Bidang Kerja Sama UIN Malang, Dr H Isroqunnajah MAg; Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Dr Pieter Sahertian; CEO Tugu Media Group, Irham Thoriq ; serta Forkopimda se-Malang Raya.

Sederet narasumber juga dihadirkan untuk kembali mengenang sosok Gus Dur. Sebut saja Jaringan Gusdurian dan Anak ke-3 Gus Dur, Anita Wahid; Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen; Rektor UIN Malang, Prof Dr M Zainuddin MA; Kepala Protokol Istana Era Gus Dur dan Mantan Pemred Majalah Tempo, Wahyu Muryadi; dan Wali Kota Pasuruan, Drs H Saifullah Yusuf.

Haul Gus Dur kali ini digelar secara hybrid. Namun, peserta offline event ini terbatas. Adapun, event ini turut didukung penuh oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), OJK Malang, Pertamina, Bank Jatim, Grand Mercure Malang, Bank Jatim, Climate Change Frontier dan Malang Strudel.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...