JAKARTA, Tugujatim.id – Warga Kota Batu Miftahuddin Ramli atau akrab dipanggil Midun, 53, yang melakukan misi kemanusiaan atas meninggalnya 135 nyawa suporter dalam Tragedi Kanjuruhan dengan bersepeda akhirnya tiba di Jakarta. Dia tiba di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senin (14/08/2023), usai mengayuh sepeda selama 11 hari.
Usai tiba di stadion utama Senayan, Jakarta, Midun langsung menangis dan melakukan sujud syukur. Aksinya ini dilakukan dengan bersepeda ke Jakarta melalui jalur Pantura atau pantai utara. Dia menyusuri jalur utara dengan mengunjungi berbagai stadion untuk menyuarakan keadilan atas meninggalnya 135 nyawa suporter Aremania.
“Saya juga gak mungkin kuat sampai sini, kekuatan saya didoakan oleh mereka, keluarga korban yang sampai sekarang masih berjuang,” ungkap Midun, Senin (14/08/2023).
Dia mengayuh sepeda yang sudah dimodifikasi dengan membawa keranda bertuliskan “Justice for Kanjuruhan” itu mulai dari Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sidoarjo, Surabaya, Cirebon, Indramayu, hingga Bulungan, seluruh suporter gabungan tanpa sekat mengawal perjalanan Midun secara estafet dari kota ke kota.
Meski sudah sampai di Jakarta, sayangnya Midun tidak bisa masuk ke dalam stadion terbesar di Indonesia ini. Sempat beberapa suporter membantu bernegosiasi dengan petugas keamanan di Stadion GBK agar Midun bisa masuk ke kawasan stadion dengan membawa sepeda. Tapi, tampaknya negosiasi itu gagal.
Petugas keamanan Stadion GBK, hanya memperbolehkan Midun saja tanpa sepeda modifikasinya.
“Karena ini pusatnya untuk olahraga ya, saya sudah sampai sini ternyata mereka tidak membolehkan untuk masuk. Bukan kehendak petugas yang ada di situ. Saya paham. Terpenting, saya sudah menjalankan nazar saya sampai sini,” bebernya.
Sejumlah suporter yang datang langsung memberi dukungan hanya bisa memeluk Midun dan memberi kekuatan di depan Stadion GBK.
“Pintu ini kuat, gak bisa dimasuki, gak seperti pintu stadion lainnya. Kalau saya suruh masuk sendiri ngapain, yang penting itu ya sepedanya,” keluhnya.
Usai bersujud di kawasan Stadion GBK, Midun kemudian meminta maaf kepada seluruh suporter, keluarga korban Kanjuruhan, dan seluruh arek Malang karena tidak bisa mencapai titik terakhir, yakni area dalam Stadion GBK.
“Saya minta maaf kepada semuanya dan matur nuwun (terima kasih) kepada keluarga korban, arek-arek Malang, suporter seluruh Indonesia yang sudah mendukung saya dalam doa. Terpenting, saya sudah menjalankan nazar meski hanya sampai depan gerbang saja,” tambahnya.
Setelah mencapai garis finish, Midun yang juga seorang ASN Pemkot Batu ini memutuskan untuk beristirahat di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan.
“Saya bukan siapa-siapa, saya gak punya apa-apa. Yang hebat mereka, kalian semua yang mendoakan saya kuat sampai sini,” ujar Midun.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati