TUBAN, Tugujatim.id – Sepanjang 2022, bencana alam silih berganti menghantam wilayah Tuban. Mulai dari banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, gelombang tinggi atau banjir rob, hingga gempa bumi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, selama 2022 ada 597 kejadian. Dari jumlah tersebut, paling mendominasi yakni banjir bandang. Setidaknya, ada 250 peristiwa yang terjadi pada 2022.
“Memang yang mendominasi bencana banjir bandang. Apalagi pada Desember 2022, beberapa desa di Kecamatan Parengan, Senori, maupun Kenduruan kerap terjadi banjir. Itu akibat intensitas curah hujan yang tinggi,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban Sudarmaji kepada Tugu Jatim saat ditemui di kantornya.
Sudarmaji mengatakan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 54 kejadian, bencana banjir bandang naik signifikan sekitar 460 persen. Hal tersebut disebabkan sejumlah fenomena yang terjadi karena perubahan atmosfer wilayah Indonesia.
“Sampai saat ini, peringatan cuaca dari BMKG masih berlaku. Sebab, puncak musim hujan diprediksi pada Januari-Februari 2023,” ucapnya.
Jadi, pihaknya perlu koordinasi dengan pihak lainnya agar penanganan bencana bisa berkesinambungan, antar hulu dan hilirnya. Dia mencontohkan seperti wilayah Kali Kening. Bagian hulu ada Pati, Blora, dan Rembang, jika tidak dikoordinasikan akan percuma membenahi di hilirnya, jika di hulunya tidak dibenahi.
“Jadi, terpenting koordinasi karena logo kami segitiga. Arti dari simbolnya yakni, pemerintah-masyarakat dan dunia usaha harus menyelesaikan permasalahan bencana,” terangnya.
Sedangkan taksiran kerugian yang terjadi selama 2022 sebesar Rp4.278.200.000. Meski angka kejadian lebih tinggi dibanding tahun lalu, kerugian lebih besar sekitar Rp5.361.500.000.
Sudarmaji juga memberikan imbauan kepada masyarakat, karena Indonesia wilayah yang rawan terjadi bencana, maka warga harus menyiapkan mitigasi bencana. Tujuannya agar kerugian maupun fatalitas bisa diminimalisasi, terutama di wilayah dekat aliran sungai maupun pesisir pantai.
“Mitigasi bencana sangatlah penting. Maka masyarakat harus paham dan sadar bahwa bencana mengelilingi kita,” imbaunya.
Untuk diketahui, data bencana yang terjadi selama 2022 di Tuban. Banjir bandang sebanyak 250 kejadian, tanah longsor (35), pohon tumbang (107), angin kencang atau puting beliung (66), kegagalan TI (5), korban tenggelam (27), gelombang tinggi (83), dan gempa bumi (1 kejadian).