MOJOKERTO, Tugujatim.id – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Blok Curah Kluntung, Blok Banggul Adem, Blok Lali Jiwo dan Blok Coban Luku di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo sempat membuat semua wisata yang berada di area Gunung Welirang ditutup sampai batas yang tidak ditentukan. Namun kini telah dibuka kembali seperti sedia kala.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Selain obyek wisata yang ditutup, jalur pendakian juga turut ditutup sejak 26 Agustus 2023 lalu.
“Sebagai bentuk antisipasi saja. Kami tutup obyek wisata dan juga jalur pendakian. Apalagi sebelumnya juga sempat terjadi kebakaran hebat di wilayah lain, jadi kami lakukan upaya pencegahan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim, pada Senin (11/9/2023).
Selain itu, penutupan jalur pendakian dan sejumlah obyek wisata di Welirang adalah buntut dari kebakaran di wilayah Gunung Arjuna. Kebakaran tersebut lantas merembet dan masuk ke wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sejumlah vegetasi yang ikut terbakar di wilayah Pacet diantaranya ilalang, semak belukar, dan cemara hutan.
“Kami juga mendirikan posko di Ubalan, Pacet untuk memantau adanya potensi karhutla. Sekitar 42 orang berasal dari personil Tahura, relawan, dan Masyarakat Peduli Api (MPA),” ujar Khakim.
“Saat malam hari memang tidak ada giat penyisiran oleh petugas posko yang berjaga. Petugas tersebut memantau secara visual dari posko. Bila terdapat potensi titik api dapat segera ditangani,” imbuhnya.
Agar cepat tertindak, kata dia, petugas posko berjaga dan memantau melalui visual. “Kalau terjadi titik api bisa dimonitor dengan cepat,” beber Khakim.
Meski titik api yang terjadi di Blok Curah Kluntung, Blok Banggul Adem, Blok Lali Jiwo, Blok Coban Luku Api telah padam, Khakim tetap mewanti-wanti tetap adanya potensi titik api lainnya. Terlebih potensi titik api akibat perburuan satwa liar.
“Mohon kerja sama dari setiap pihak. Karena misal lagi berburu hewan liar itu selalu ada potensi kebakaran lahan. Musim kemarau juga belum ada tanda-tanda selesai,” tandas Khakim.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti