Bisnis  

Sempat Terpuruk Akibat Cuaca Ekstrem, Tangkapan Ikan Nelayan di Pasuruan Mulai Normal

cuaca buruk tugu jatim
Pasokan ikan di Pasuruan mulai kembali normal usai dilanda cuaca buruk berbulan-bulan. Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

PASURUAN, Tugujatim.id – Perekonomian nelayan dan penjual ikan di pesisir Pasuruan, Jawa Timur, sempat terpuruk selama berbulan-bulan akibat cuaca ekstrem. Meski begitu, tangkapan ikan para nelayan mulai kembali normal sejak awal 2023.

Annisa, pengepul ikan laut di pesisir Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, merasakan sulitnya mendapat pasokan ikan selama cuaca ekstrem. Kelangkaan pasokan ikan laut tidak hanya terjadi satu atau dua bulan saja. Melainkan hampir setiap bulan, tidak banyak ikan laut yang disetorkan oleh nelayan akibat cuaca ekstrem.

“Sulit sekali cari ikan, kira-kira sampai 10 bulananlah anginnya kencang, nelayan gak berani melaut,” ujar Annisa, pada Minggu (29/1/2023).

Selama cuaca ekstrem, pasokan ikan di Pasuruan menurun drastis hingga di atas 90 persen. Menurut Annisa, normalnya dalam sehari para nelayan bisa menyetorkan antara 10 sampai 20 ton ikan. Namun akibat cuaca ekstrem, dalam sehari hanya terkumpul 30 kilogram ikan laut.

“Makanya nelayan-nelayan itu kasihan, nggak ada pendapatan, sampai ada yang terpaksa jual TV dan barang-barang berharga lain,” ungkapnya.

Sedikitnya pasokan ikan selama cuaca ekstrem juga mengakibatkan harga jual ikan laut sempat melambung tinggi. Bahkan harga ikan laut sempat naik hingga empat kali lipat dari harga normal. “Kemarin-kemarin ikan mahal, bisa sampek Rp40 ribu per kilogram, padahal kalau pas lagi banyak-banyaknya jualnya cuma Rp10 ribu,” jelasnya.

Meski begitu, Annisa menyebut bahwa kini pasokan ikan sudah kembali normal seiring kondisi cuaca yang mulai membaik. Kini dalam sehari, ia bisa mendapatkan antara 5 hingga 10 ton ikan. “Ya semenjak awal Januari, sudah lumayan banyaklah ikan yang disetor,” imbuhnya.

Harga jual ikan lautpun mulai kembali turun mendekati harga normal. “Sekarang sudah agak murah, per kilogramnya Rp20 ribu,” pungkasnya.