MALANG, Tugujatim.id – Ke Kota Malang tak lengkap rasanya jika tak menyantap kuliner bakso. Kuliner satu ini banyak dimodifikasi menjadi kudapan sedap dengan berbagai olahan tambahan. Seperti halnya Bakso Mercon Kuah Ndower milik Bang Hasan ini.
Berada di Jalan Akordion Selatan, Tunggulwulung, Lowokwaru, Kota Malang, usaha kuliner ini masuk dalam kategori bakso kuah cabai yang wajib Anda coba. Menghabiskan lebih dari 10 kilogram cabai per hari, bakso ini banyak digemari karena sensasi pedasnya yang nikmat nan gurih
“Kebutuhan cabainya sekitar kurang lebih 10 kilogram sehari. Dan omzetnya per hari bisa mencapai Rp 3 juta-Rp 4 juta,” kata Hasanudin, pemilik usaha.
Buka dari pukul 11.00-21.00 WIB, menu kedai bakso kuah mercon ini terbilang beragam. Mulai dari dijual satu porsi hingga bijian, pembeli dapat memilih sesuai selera.
Untuk satu porsi bakso jumbo dibanderol Rp 15 ribu, satu porsi bakso biasa Rp 10 ribu, satu porsi pentol beranak Rp 10 ribu, dan satu porsi pentol isi daging Rp 10 ribu. Sedangkan untuk harga gorengannya cukup Rp 1.000 saja, meliputi siomay, tahu walik, goreng mekar, dan goreng bulat.
Tak hanya itu, kedai bakso ini juga menyediakan menu favorit yang kerap diburu pembeli yaitu bakso lobster, bakso cumi, hingga bakso kepiting.
“Harganya bervariasi itu lihat ukurannya. Kalau bakso lobster Rp 40 ribu-Rp 60 ribu. Bakso kepiting Rp 20 juta-Rp 25 ribu. Bakso cumi Rp 12 ribu-Rp 15 ribu,” imbuhnya.
Menurut Hasan, banyak pembeli yang menilai baksonya berbeda dari bakso kuah pedas lainnya. “Kata mereka yang membedakan, nomor satu gurihnya. Lombok kalau dimasak terus kan gurih-gurih pedes,” beber dia.
Satu porsi bakso kuah mercon ini dihidangkan dengan mi putih, sayur sawi, dan kecambah. Kudapan ini makin nikmat karena diberi taburan daun bawang, brambang goreng, plus disiram dengan kuah cabai pedasnya.
Kendati demikian, untuk Anda yang tak suka pedas tak perlu khawatir. Sebab, bakso ini juga menyediakan kuah orisinal alias kuah tak pedas. Disediakan juga saus, sambal, dan kecap sebagai pelengkap.
Sementara itu, Geby Okta, 18, salah satu pembeli mengaku paling suka menu cekernya karena empuk dan bumbunya meresap. Gurih banget. “Rasanya beda kayak bakso yang lainnya. Yang paling khas menurut saya cekernya karena enak. Terus pedesnya juga bisa dinikmati,” tutup dia. (fen/ln)