Tugujatim.id – Bagi kamu para pencinta serial drama Seribu Nina asal Malaysia bakalan tetap stay tune nonton keseruan ceritanya. Apalagi serial drama ini mengangkat tema romansa yang sangat cocok banget buat nemenin kamu rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari.
Multisemesta, dengan kemungkinan aktor memainkan banyak versi dari karakter yang sama, adalah hal yang populer saat ini. Karena jenis cerita ini mendominasi film laris Hollywood, kini hadir di layar kecil melalui layanan streaming Viu dengan judul serial drama Seribu Nina. Serial ini pun sukses mengangkat tema romansa-komedi dibumbui banyak fantasi.
Serial drama Seribu Nina merupakan sebuah serial orisinal Viu asal Malaysia dengan durasi sekitar satu jam setiap episodenya. Serial ini sendiri telah tayang sejak 19 Mei 2022.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Drakor Adaptasi Webtoon, Dijamin Seru!
Serial ini merupakan sebuah karya dari rumah produksi Infinitus Entertainment. Ide awal dari serial drama Seribu Nina merupakan hasil dari Nazri M. Annuar (Nazri Vovinski). Nah, Nazri sendiri memang terkenal dengan karya-karyanya yang bertema komedi dan fantasi seperti “Tiga Janda Melawan Dunia”, “KL Gangster: Underworld”, dan “Pasal Kau”.
Dengan menggandeng sutradara berbakat Umi Salwana Omar yang terkenal dengan karya “Sa Balik Baju”, “Gol & Gincu Vol.2”, bahkan Umi Salwana pernah ikut membantu pada serial Hollywood “Westworld”. Penulisan naskah dari serial ini dikerjakan oleh Azhar Amirulhisyam, Hazo Mahayuddin, dan Baizura Kahar. Gayatri Su-Lin Pillai juga turut ambil peran dalam serial ini sebagai produser.
Serial drama Seribu Nina dibintangi oleh aktor berbakat Syafiq Kyle serta aktris cantik Adriana Adnan dan juga Marsha Milan.
Sinopsis Serial Drama Seribu Nina
Amar (Syafiq Kyle) dan Nina (Adriana Adnan) merayakan ulang tahun ketiga mereka bersama, tapi ada sesuatu yang terasa janggal. Nina mengharapkan sebuah cincin pertunangan dan pernikahan segera setelahnya. Namun, Amar, terlepas dari perasaannya terhadap Nina, tidak bisa berkomitmen.
Mereka memainkan tipe rom-com yang cukup konvensional. Amar terobsesi dengan perencanaan dan berorientasi pada detail, Nina selalu terlambat dan spontan. Sebuah kombinasi yang sering kita lihat pada beberapa film dan serial bertemakan rom-com.
Hubungan mereka berjalan cukup normal selama setengah episode sebelum penonton diperkenalkan pada Didi (Marsha Milan), seorang pemburu kontrak yang kikuk dan kurang kompeten, yang ternyata ini merupakan misi pertamanya.
Didi ingin menangkap Nina sebelum anak buah dari bos besar yang lain bisa mendapatkannya. Dia sempat gagal berkali-kali hingga akhirnya Nina berhasil dibawa oleh sang anak buah ke dimensi lain. Didi dan Amar yang tidak terlalu menyukai satu sama lain terpaksa bekerja sama untuk menemukan Nina kembali.
Mereka mendarat di sebuah dimensi di mana undang-undang tidak berlaku. Semua orang bebas melakukan berbagai kejahatan; termasuk memiliki senjata dan menjadi anggota geng. Di sini penonton juga diperlihatkan pada konsep “varian” (dalam bahasa komik) dari Amar dan Nina dari dimensi tersebut.
Baca Juga: 5 Outfit Kemeja Flanel Wanita yang Cocok untuk Gaya Casual, Kece Banget!
Tidak hanya berhenti di situ saja, perjalanan Amar dan Didi dalam menemukan Nina sempat terhambat. Didi yang salah dalam memasukan koordinat untuk membuka portal dimensi membuat mereka terlempar pada sebuah dimensi, di mana dalam dimensi tersebut tidak ada laki-laki sama sekali. Di sana Didi harus berusaha kabur serta menyelamatkan Amar dari sebuah organisasi yang ingin mengambil “benih emas” dari diri Amar.
Dalam petualangannya, Amar baru menyadari ternyata hubungan dirinya dengan Nina memang sudah ditakdirkan. Karena entah ke mana pun dirinya pergi, Amar pasti selalu menemukan sebuah versi dari dirinya dan Nina yang selalu berdampingan. Selain itu, Amar dan Nina juga memiliki sebuah kemampuan untuk bisa merasakan keberadaan mereka masing-masing.
Nah, tertarik buat mengikuti aksi Amar dalam mencari sang kekasih Nina dari dimensinya? Temukan jawabannya dalam serial drama Seribu Nina. Selamat menonton!
Writer: Sayyid Arkaan (Magang)
Editor: Dwi Lindawati