MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pemkot Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sektor pangan, khususnya sektor stok beras pada Rabu (11/10/2023). Sidak kali ini menyasar tiga titik yaitu Gudang Bulog, Sanrio Mal, dan tempat penggilingan padi di Ketidur, Kota Mojokerto.
Belakangan jenis beras yang banyak tersedia di pasaran adalah jenis premium. Sementara stok beras jenis medium terbilang terbatas. Hal ini menjadi alasan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melangsungkan sidak stok beras.
“Sejatinya stok beras sendiri termasuk kategori aman, dilihat dari gudang Bulog yang berwenang untuk wilayah Mojokerto Raya dan Kabupaten Jombang. Masih ada stok 5.000 ton. Stok itu cukup untuk waktu tujuh bulan ke depan,” ujar Wali Kota Ika, Rabu (11/10/2023).
Also Read
Dari hasil sidak, Wali Kota Ika mendapati temuan bahwa beras premium lebih mendominasi ketimbang beras jenis lainnya. Seperti yang menjadi temuan di Sanrio Mal. Sementara beras jenis medium yang beredar adalah beras yang masuk program stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP).
“Lalu harga yang berada di pasaran itu Rp10.900. Masih sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” sambung Wali Kota Ika.
Kemudian saat sidak dilakukan di tempat penggilingan padi Ketidur, Wali Kota Ika mendapati bahwa musim panen triwulan kedua banyak petani mengalami gagal panen.
“Tidak hanya itu, ternyata gabah yang masih basah dibeli tengkulak besar, petani, dan tengkulak kecil tidak memanennya dan langsung dibawa ke pabrik-pabrik besar,” imbuh Wali Kota Ika.
Temuan tersebut membuat penggilingan padi di Ketidur, Kota Mojokerto, kekurangan stok. Hal ini membuat peredaran beras premium lebih banyak daripada beras medium.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati