Tugujatim.id – White House Down jadi sebuah film bergenre action, drama, dan thriller. Film yang rilis pada 2013 ini menceritakan seorang perwira polisi kapital AS yang menyelamatkan presiden dan anaknya dari invasi teroris di Gedung Putih Amerika Serikat. Film yang penuh drama ini ditulis oleh James Vanderbilt dan disutradarai oleh Roland Emmerich.
Film yang diproduksi oleh Sony Pictures ini menelan anggaran produksi cukup besar yaitu US$150 juta. Namun, film ini berhasil meraih kesuksesan komersial dengan pendapatan sebesar US$205 juta dari pemutaran di seluruh dunia.
Dengan rating yang tidak mengecewakan, Rotten Tomatoes memberikan nilai 51% berdasarkan 199 ulasan. Sedangkan di IMDb, film ini mendapatkan rating 6.4 bintang.
Film White House Down yang dibintangi Channing Tatum, Jamie Foxx, Maggie Gllenhaal, Jason Clarke, Richard Jenkins, dan Joey King sebagai pemeran utamanya. Di Jupiter Award 2014, film ini berhasil meraih penghargaan dalam kategori Aktor Internasional Terbaik.
Sinopsis Singkat Film White House Down
Awal film diperlihatkan adegan seorang anak bernama Emily Cale memandangi helikopter kepresidenan yang sedang melintas menuju Gedung Putih. Emily adalah anak dari seorang petugas kapital AS yaitu John Cale (Channing Tatum), di dalam helikopter terdapat Presiden Amerika Serikat James Sawyer yang dikawal oleh Carol Finerty, seorang wakil agen khusus pengaman kepresidenan dan temannya Ted.
Sementara itu, pasukan pengaman Gedung Putih pun melakukan protokol pengamanan untuk melindungi presiden.
Di sisi lain, John dan temannya Roy yang sedang bertugas mengawal juru bicara Kepresidenan Eli Raphelson menuju Gedung Putih. Selanjutnya diperlihatkan seorang paro baya bernama Martin Walker, seorang kepala keamanan presiden, sedang mengenakan jas untuk menuju Gedung Putih karena kedatangan presiden. Sebelum keluar rumah, dia meletakkan lencana bendera AS di depan foto mendiang anaknya Kevin yang sudah meninggal ketika ditugaskan presiden untuk misi di Timur Tengah.
Berpindah di Gedung Putih, John bertemu Jeena (seorang sekretaris wakil presiden). John meminta untuk menjadi agen khusus pengawal presiden dan meminta untuk membawa putrinya Emily bisa berkunjung ke Gedung Putih. Selanjutnya diperlihatkan presiden yang sedang ditelepon istrinya untuk memastikan jam pemberian istrinya masih ada di saku sebelah jantungnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Enter the Fat Dragon, Aksi Kocak Donnie Yen Jadi Polisi Obesitas Dicampakkan Kekasih
Setelah itu, John menjemput putrinya untuk menemaninya wawancara kepada Carol yang ternyata teman kuliahnya. Karena dianggap tidak meyakinkan, John tidak lolos menjadi agen khusus. Tapi, di sini John berbohong kepada putrinya bahwa dia lolos menjadi agen khusus pengawal presiden.
Di ruangan presiden, Sawyer sedang menghubungi juru bicaranya Eli Raphelson. Eli mengatakan rencana presiden yang ingin menarik semua armada tempurnya dari Timur Tengah akan membuat industri pertahanan marah. Presiden pun menjawab bahwa dia telah berdiskusi dengan Presiden Timur Tengah Al Sarif bahwa perusahaan tersebut telah menjalin hubungan dengan rezim agar terus ada perang dan senjata mereka tetap laku.
Berpindah di tengah ruangan gedung kongres AS, ada seorang petugas kebersihan yang sedang membawa benda mencurigakan. Benar saja, saat itu juga benda tersebut ternyata berupa bom meledak. Situasi berubah menjadi mencekam di gedung tersebut dan Washington D.C. dikunci.
Carol pun mengawal Eli menuju ke pusat komando bawah tanah di Pentagon. Sementara itu, wakil Presiden Alvin Hammond dibawa menggunakan pesawat Air Force One. Dan kelompok teroris itu dipimpin oleh mantan agen pasukan Delta Emil Stenz.
Pasukan Stenz tersebut membunuh para agen khusus pengawal presiden dan merebut gedung tersebut. Tidak lama, muncullah seorang nasionalis kulit putih yakni Carl Killick. Dia menyandera sebuah kelompok yang sedang melakukan tur ke Gedung Putih. Di sisi lain, John berhasil melarikan diri dan mencari anaknya yang sebelumnya terpisah dari kelompok tur.
Pensiunan Head of Presidential detail Martin Walker membawa Presiden ke PEOC di bawah tanah perpustakaan Gedung Putih. Di dalam, Walker membunuh seluruh pengawal presiden dan mengungkapkan bahwa dirinyalah pemimpin serangan ini.
Tampaknya Martin berusaha membalas dendam kepada presiden akibat anaknya yang meninggal setelah diperintah untuk melakukan misi di Iran. John berusaha membunuh tentara bayaran itu dan berhasil merampas radionya. Niat awal John mencari anaknya terhenti sejenak karena mendengar percakapan Martin kepada presiden. Karena presiden dalam ancaman, John pun bergegas menyelamatkan presiden.
Dan ternyata Walker telah menyewa hacker profesional yaitu mantan analis NSA Skip Tyler untuk meretas sistem pertahanan PEOC dan mengharuskan Sawyer mengaktifkan senjata nuklir. Sedangkan Emily pun berhasil lolos dan merekam para penyusup untuk di-upload ke YouTube-nya.
Namun, Emily ketahuan dan dibawa Killick bersama sandera yang lain. John yang berhasil menyelamatkan presiden langsung menghubungi struktur komando di Pentagon melalui telepon satelit acak dan mencoba mengikuti instruksi Carol melalui terowongan rahasia. Tapi, John menemukan pintu tersebut sudah dipasangi bahan peledak.
Setelah menemukan jalan, John dan presiden mengendarai mobil limosin anti peluru untuk berusaha keluar dari Gedung Putih. Saat hampir keluar gedung, John kehilangan fokusnya karena melihat putrinya Emily yang sedang disandera Killick. Akhirnya John pun terkena peluru bazooka dari tentara bayaran tersebut dan jatuh ke kolam renang.
Lalu John memberikan granat kepada presiden agar dilempar ke arah Walker. Setelah meledak, John dan Sawyer pun melarikan diri. Tapi, anak buah Stenz menembak ke arah persembunyian John dan membuat tangki bahan bakar di belakangnya meledak.
Akibat ledakan itu, Presiden Sawyer dianggap telah tewas. Mengetahui hal itu, amandemen ke-25 pun diberlakukan, Alvin dilantik menjadi wakil presiden. Lalu dia memerintahkan serangan udara ke Gedung Putih.
Namun ternyata John dan presiden bisa lolos dari ledakan tadi. Helikopter yang diperintah Alvin telah ditembak jatuh para tentara bayaran. Sementara itu, berita di televisi muncul wajah para teroris tersebut dan ternyata video Emily berhasil di-upload. Mengetahui hal itu, killick berusaha mencari dan merampas HP Emily. Saat itu identitas Emily sebagai putri John pun terungkap.
Baca Juga: Yuk Kenali Love Language 12 Zodiak Ini, Mana si Paling Manjakan Pasangan?
Setelah mengetahui Alvin menjadi presiden, Martin memerintahkan Tyler untuk menembakkan rudal ke arah pesawat yang ditumpangi Alvin. Setelah mengetahui bahwa Alvin meninggal, lalu Eli Raphelson diangkat menjadi presiden. Eli pun memerintahkan untuk melancarkan serangan udara agar cepat terselesaikan.
Selanjutnya setelah mengetahui Emily adalah anak John, Martin pun menyanderanya dan meminta John untuk menyerahkan presiden. Dengan berat hati, presiden menyerahkan diri demi Emily. John pun masuk dan membunuh semua anak buah Martin.
Di sisi lain, Sawyer berusaha melawan Martin. Tapi, dia tertembak di bagian jantung. Martin pun berhasil mengaktifkan senjata nuklir. Mengetahui hal itu, John pun masuk ke ruangan dan menembaki Martin hingga tewas.
Mengetahui Gedung Putih akan dihancurkan, John bergegas menyuruh putrinya keluar dari gedung dan akan menyelamatkan Presiden Sawyer. Melihat pesawat menuju Gedung Putih, Emily mengibarkan bendera dan menyebabkan pesawat tidak jadi menyerang.
Kembali ke tempat John, ternyata presiden belum tewas. Dia tertembak tepat di jam yang diberikan oleh istrinya, lalu John mengungkapkan bahwa Eli Raphelson-lah dalang dari semuanya. Sebab, berdasarkan kontak yang sering dihubungi oleh pemimpin tentara bayaran Stanz. Saat itu juga Presiden Sawyer keluar lalu menyuruh memenjarakan Eli Raphelson.
Di akhir cerita, John pun berhasil menjadi agen khusus pengawal presiden dan mengajak putrinya untuk menaiki helikopter bersamanya.
Nah, itulah sinopsis film film White House Down yang seru membawa misi penyelamatan presiden AS dari kepungan para teroris. Daripada penasaran dengan cerita detailnya, yuk langsung tonton keseruan film ini!
Writer: Fachrul Eka Jaya P. (Magang)
Editor: Dwi Lindawati