MALANG, Tugujatim.id – Prestasi gemilang terus ditorehkan oleh SMKN 1 Turen. Terbaru, mengawali awal tahun ini, dua siswa kelas 12 Tata Boga (TBG) 3 menjadi juara satu dan dua dalam Lomba Mirama Student Star Mixology Competition 2024 Tingkat Jawa Timur.
Mereka adalah Lief Kiyoshi Zahra sebagai juara satu dan Nesyabila Noval sebagai juara dua. Keduanya memenangkan kompetisi yang digelar oleh Hotel Grand Mercure Mirama Surabaya pada Minggu (14/1/2024).
Guru pembimbing, Rudi Barianto SPd menyampaikan bahwa lomba yang dikemas dalam one day competition ini diikuti banyak peserta dari berbagai sekolah di Jawa Timur. Sebab itu, ia merasa bangga dengan kerja keras para siswa yang berbuah manis.
Selama proses persiapan hingga perlombaan, kata Rudi, ada banyak tantangan yang tentu menjadi tambahan pengalaman bagi para siswa.
“Lomba ini ada dua sesi. Babak penyisihan, karantina, dan babak final yang terdiri dari lima besar,” jelasnya.
Babak penyisihan dimulai dari adu kreasi minuman para peserta yang sudah dipersiapkan dari masing-masing sekolah atau kampus. Mereka diharuskan membuat satu minuman signature dengan waktu yang sudah ditentukan, yakni dua menit untuk persiapan, kemudian lima menit untuk proses pembuatan minuman.
Kemudian, para peserta disaring menjadi lima besar untuk melaju ke babak final. “Dari yang masuk lima besar itu tiga pesertanya dari SMKN 1 Turen, selain Lief Kiyoshi Zahra 12 TBG 3 dan Nesyabila Noval Kharismanda Mufridah 12 TBG 3, ada Zaki Aditya Pradana XI KLN 2,” ungkapnya.
Di babak final, mereka ditantang untuk meracik minuman dengan bahan rahasia yang ditentukan panitia dalam waktu 30 menit tanpa bantuan. Setiap peserta menerima black box berisi bahan rahasia berbeda.
“Kebetulan Lief Kiyoshi black box-nya dapat tomat dan pepaya, Nesyabila dapat cream cheese, dan Zaki Aditya mendapatkan kapulaga. Ini sangat menantang, jadi mereka harus membuat minuman dari bahan itu. Alhamdulillah atas nama Lief Kiyoshi itu mendapat juara satu dan atas nama Nesyabila mendapat juara dua,” sambung Rudi.
Dikatakan, peserta dari SMKN 1 Turen ini sudah melakukan persiapan sejak seminggu sebelum kompetisi. Mereka intens belajar mencoba resep, meracik minuman, public speaking, hingga ketepatan waktu.
“Memang anak-anak yang ikut lomba ini adalah anak-anak yang sehari-harinya berada di bar SMKN 1 Turen, jadi memang sudah punya skill di awal. Kemudian kita latih dari sejak mereka kelas satu. Jadi walaupun waktunya mepet mereka sudah punya ilmu dasar. Itu sangat mempermudah kita walaupun untuk menciptakan menu seperti tadi memang butuh waktu dan perjuangan, persiapan yang matang,” bebernya.
Lebih jauh, pencapaian ini juga tak luput dari peran seluruh warga SMKN 2 Turen. Lanjut Rudi, pihak sekolah tidak tanggung-tanggung mendukung peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.
Untuk itu, ia mendorong para siswa untuk berani keluar dari zona nyaman dengan mencoba peruntungan di berbagai lomba. Bukan hanya mengasah skill, namun menjadi peluang baik untuk mengumpulkan pengalaman.
“Supaya kita bisa menemukan bakat minat kita atau mungkin jalan untuk kita bekerja nantinya,” pungkasnya.(ad)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti