MALANG, Tugujatim.id – Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mendatangi Pondok Pesantren Al-Hikam di Jalan Cengger Ayam, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jumat (13/10/2023). Dia mendatangi pondok pesantren yang didirikan oleh mantan ketua umum PBNU (alm) Kiai Haji Hasyim Muzadi.
Begitu sampai di Ponpes Al-Hikam, Ganjar Pranowo langsung menggelar pertemuan dengan keluarga besar Al-Hikam. Ganjar didampingi oleh Ketua DPD PDIP Ahmad Basarah dan Ketua DPC PDIP I Made Rian Diana Kartika.
Sementara dari pengurus Ponpes Al-Hikam tampak pengasuh Ponpes Muhammad Nafi’ alias Gus Nafi, adik dari (alm) Hasyim Muzadi. Juga tampak pula Kiai Haji Abdul Hakim atau Gus Hakim selaku putra dari (alm) Hasyim Muzadi.
Ketika disinggung awak media tentang peluang Khofifah Indar Parawansa sebagai pendampingnya di kontestasi Pemilu 2024, Ganjar Pranowo hanya tersenyum tipis dan memberi jawaban yang cukup enteng.
“Yang masuk daftar kan ada banyak,” jawab Ganjar.
Ketika ditanya tentang wakil presiden dari kalangan Nahdliyin, Ganjar juga tidak berkata banyak.
“Dari mana-mana banyak. Dari NU juga banyak,” katanya.
Bahkan, ditanya soal calon pendampingnya apakah dari Jawa Timur, Ganjar mengatakan agar para jurnalis bersabar.
“Sabar, tenang saja,” ungkap mantan gubernur Jateng ini.
Ganjar hanya menegaskan bahwa terkait calon wakil presiden bakal diumumkan menjelang pendaftarannya sebagai calon presiden ke KPU. Pendaftaran capres dan cawapres ke KPU sendiri bakal dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
“Wong pendaftarannya saja belum, nanti jelang pendaftaran akan diumumkan,” ujar Ganjar.
Dia sendiri mengakui hadir ke Malang dan menemui keluarga besar Ponpes Al-Hikam hanya untuk bersilahturahmi dan bukan meminta dukungan.
“Saya merasa punya kedekatan dengan beliau dan kali ini baru bisa bersilaturahmi dengan beliau, bertemu dengan keluarganya. Ada pesan-pesan dari keluarganya. Maka alhamdulillah setiap silaturahmi selalu ada sesuatu yang membuat nilai-nilai persaudaraan kami makin lebih baik,” ujar Ganjar.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati