MALANG, Tugujatim.id – Kunjungan kerja dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jumat (20/01/2023). Kedua menteri ini ingin mengecek realisasi program kesejahteraan dan bantuan sosial (bansos) yang disalurkan kepada masyarakat.
Sri Mulyani dan Tri Rismaharini pun mengecek beberapa program. Mulai Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Rumah Sejahtera Terpadu (RST), ATENSI Disabilitas, ATENSI Yatim Piatu, hingga program Permakanan Lansia dan Disabilitas. Program-program ini menyerap APBN senilai Rp198 miliar, salah satunya disalurkan di Malang.
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, Kemenkeu telah mencairkan APBN untuk Kemensos senilai Rp198 miliar untuk berbagai program sosial.
”Anggaran totalnya Rp198 miliar sudah terserap Rp183 miliar,” beber Sri.
Dia menilai, program pemberdayaan yang dikawal Kemensos itu cukup berpengaruh terhadap kemandirian dan kesejahteraan warga KPM. Tidak sekadar menerima bansos, tapi juga bisa bangkit dan sejahtera.
Sri Mulyani bersama Kemensos akan terus melihat kurva realisasi program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan. Dia juga mengingatkan agar pemda juga dapat memaksimalkan anggaran yang dimaksud.
“Saya berharap semua manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Jangan sampai dikorupsi. Saya minta komitmennya. Dari APBN, semua juga sudah ditransfer ke pemda masing-masing, termasuk Pemkot Batu,” jelasnya.
Serangkaian Kunjungan Dua Menteri di Malang
Kedua menteri ini pun menjalani serangkaian kegiatan di Malang. Mulai penyerahan bansos, dialog dengan KPM, berdialog dengan penerima Program PENA, hingga melihat langsung rumah warga yang tergolong miskin ekstrem.
Sementara itu, Mensos Tri Rismaharini akan memastikan optimalisasi sejumlah program di bawah kendalinya. Tak hanya sekadar menyalurkan bantuan, tapi juga sampai pada level empowerment.
”Sebisa mungkin percepatannya akan selalu kami tinjau setiap satu sampai dua bulan,” terang Risma.
Misalnya Program PENA yang merupakan program pemberdayaan dalam bentuk modal usaha. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan penduduk miskin dan rentan agar terlepas dari ketergantungan akan bantuan sosial sehingga dapat produktif dan mandiri.
Para penerima usaha PENA ini terdiri dari banyak klaster, mulai makanan dan minuman, kerajinan, jasa dan perdagangan, pertanian, dan peternakan. Total penerima program PENA pada 2022 sebanyak 5.209. Rinciannya, kategori miskin ekstrem 238 KPM, miskin (4.971 KPM), dan di Malang Raya (443 KPM).
Mereka juga mengunjungi rumah KPM miskin ekstrem yang menjadi penerima program terintegrasi yaitu RST, PENA, dan ATENSI. Rumah yang dikunjungi adalah rumah Ibu Rumaiyah yang beralamat di Dusun Krajan, Desa Ngabab, Kecamatan Pujon. Ibu Rumaiyah mendapat bantuan PENA berupa usaha ternak ayam.
Selain itu, ada program RST yang merupakan program bantuan rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin yang memiliki rumah tidak layak huni seperti: masih berlantai tanah, dinding atau atap terbuat dari bahan yang mudah rusak, tidak memiliki MCK yang layak, luas bangunan kurang dari 7,2 m2 per orang.
Untuk RST terintegrasi dengan Program PENA (untuk usaha) dan ATENSI (isi rumah dan pemenuhan kebutuhan lainnya) agar KPM semakin berdaya. Total jumlahnya pada 2022, ada 10.600 KPM.
Ada juga program ATENSI Yapi (Yatim, Piatu, Yatim Piatu) untuk yang belum berusia 18 tahun. Program ini diberikan kepada Anak Yapi yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 dan Anak Yapi yang miskin, rentan, atau kurang mampu. Untuk nilai bantuan Yapi sebesar Rp200 ribu per bulan per orang. Sedangkan penerima program Yapi pada 2022 tercatat YAPI Covid 23.092 dan YAPI Non Covid 378.755. Sedangkan di Kabupaten Malang sebanyak 1.372 anak.
Untuk program ATENSI Disabilitas yang disalurkan di Kabupaten Malang diberikan kepada 30 orang. Rinciannya, disabilitas sensorik netra 8 orang, disabilitas fisik (8), disabilitas intelektual (9), disabilitas sensorik rungu wicara (4), dan lansia 1 orang.
Bantuan yang diberikan sesuai hasil asesmen. Rinciannya bantuan kewirausahaan sebanyak 30 paket, tongkat penuntun adaptif (8), kursi roda adaptif (3), walker (3), kursi roda standar (1), alat bantu dengar (4), dan motor roda tiga untuk niaga (2 unit).
Kemensos juga menyalurkan program permakanan bagi lansia tunggal dan disabilitas. Mereka menyediakan makanan yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur, buah potong, dan air mineral yang diberikan sebanyak 2 kali sehari dalam 1 kali pengantaran dengan indeks Rp21.000/hari (untuk 2 kali makan).
Penerima program permakanan ini kebanyakan warga lansia dan penyandang disabilitas miskin atau tidak mampu, tinggal di rumah tangga tanpa anggota keluarga atau terdaftar seorang diri dalam kartu keluarga, terdaftar dalam DTKS yang telah dipadankan dengan data dari direktorat jenderal kependudukan dan catatan sipil kementerian dalam negeri.
Tercatat ada 262.745 lanjut usia tunggal menerima program ini pada 2022 yang berasal dari 30 provinsi 277 kab kota, dengan total anggaran Rp112 miliar. Sementara itu, permakanan disabilitas telah disalurkan di 24 provinsi, 171 kab/kota melalui 1.434 pokmas, dengan total PM 35.459, dan anggaran Rp23,2 miliar.