MALANG, Tugujatim.id – Sepanjang tahun 2023, Beon Intermedia dan entitasnya terus meneguhkan visinya membangun Indonesia lewat sektor pendidikan dan UMKM berbasis digital.
Sejak berdiri pada 2007, perusahaan yang merupakan induk dari Jagoan Hosting, Ngalup Collaborative Network, dan Mebiso ini terus berupaya mengedukasi masyarakat melalui platform digital.
Tak sendiri, Beon pun menggandeng banyak pihak dalam penyelenggaraan beragam kegiatan, baik online maupun offline, yang diikuti oleh lebih dari 500 pelaku usaha di seluruh Indonesia. Beon pun telah melibatkan hexa helix, yang terdiri dari akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, media, dan sektor pendanaan.
Bila dirinci kembali, pada tahun 2023, Beon juga telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 322 pihak untuk menyelenggarakan lebih dari 33 kegiatan acara dengan partisipasi lebih dari 1.242 peserta.
Perusahaan penyedia menyediakan layanan hosting, domain, cloud, dan VPS terbaik ini juga telag terhubung dengan lebih dari 75 komunitas dan lebih dari 46 media.
Beon Intermedia Bantu 15 Ribu Siswa Adaptif Terhadap Perkembangan Teknologi
Saat ini, pemerintah Indonesia sedang aktif mempromosikan program digitalisasi di sektor pendidikan. Tidak hanya memfokuskan pada peserta didik, namun juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan kapasitas kemampuan bagi para guru agar tetap selaras dengan perkembangan zaman.
Dalam merespons inisiatif ini, Beon juga berperan dalam membentuk ekosistem digital di lingkungan sekolah. Bagi Beon, digitalisasi pendidikan menjadi krusial untuk peserta didik karena membuka aksesibilitas terhadap materi pembelajaran di mana pun dan kapan pun.
Jagoan Hosting, sebagai bagian dari Beon Intermedia, memegang peran yang sangat penting dengan menyediakan infrastruktur utama sebagai bahan pembelajaran dalam proses belajar-mengajar.
Tujuannya adalah berkontribusi aktif dalam mendukung sektor pendidikan untuk membentuk generasi penerus bangsa yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman, khususnya dalam ranah teknologi.
“Sepanjang tahun 2023, kami mendukung infrastruktur pembelajaran terhadap lebih dari 150.000 siswa di lebih dari 130 Kota/Kabupaten dan lebih dari 200 instansi pendidikan se-Indonesia,” terang Andy Novianto, General Manager Jagoan Hosting.
Andy juga menjelaskan bahwa perusahaan ini menyediakan berbagai layanan, termasuk domain, hosting, cloud hosting, dan server. Semua layanan ini diharapkan dapat memberikan dukungan optimal terhadap kebutuhan pendidikan dan perkembangan lembaga pendidikan.
“Kami juga memberikan dukungan teknis dan pemeliharaan yang diperlukan untuk teknologi atau infrastruktur yang telah disediakan,” kata dia.
Tidak berhenti di situ, Jagoan Hosting juga menyediakan fasilitas berupa modul dan materi dalam berbagai format seperti e-book, video pembelajaran, tutorial, dan artikel untuk mendukung penggunaan infrastruktur dalam proses belajar-mengajar.
Selain itu, Jagoan Hosting juga turut serta mendukung beragam kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan dan keterampilan peserta didik, seperti melalui penyelenggaraan program pembekalan atau pelatihan guna meningkatkan keterampilan mereka.
Beon Intermedia Ajak Guru di Indonesia Beradaptasi dengan Perkembangan Pembelajaran Digital
Tak hanya murid, digitalisasi juga berdampak positif bagi para guru dalam meningkatkan efisiensi pengajaran. Digitalisasi memungkinkan para guru melakukan penyesuaian rencana pembelajaran. Termasusk memberi akses bagi mereka dalam pengembangan profesional.
Secara keseluruhan, digitalisasi pendidikan mempersiapkan siswa dan guru menghadapi tantangan dunia yang semakin terhubung secara digital.
Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap digitalisasi pendidikan, Jagoan Hosting sampai saat ini menunjang kurikulum yang mampu menjawab kebutuhan dunia industri dan selaras dengan fasilitas serta infrastruktur sekolah. Serta, kemampuan dan kapabilitas tenaga pendidik.
“Hal ini diharapkan mampu memberikan pembekalan bagi guru untuk memberikan ilmu pada muridnya dalam proses belajar mengajar. Serta, memberikan pengetahuan baru bagi peserta didik. Sehingga, siap terjun di dunia industri,” imbuh dia.
Andy pun menjelaskan jika Jagoan Hosting tengah merancang konsep ToT untuk para guru. Langkah ini bertujuan membantu guru dalam memahami dan menggunakan infrastruktur penunjang dari Jagoan Hosting.
Bagian Dari Beon, Ngalup.co Wadahi Santri dan Mahasiswa Lewat Talent Pool dan Program Akselerator
Beriringan dengan itu, Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co) juga turut memperkuat upaya sejenis. Sebagai talent pool dan program akselerator yang merupakan saudara perusahaan dari Jagoan Hosting, Ngalup.co memberikan wadah bagi mahasiswa dan santri yang berkeinginan beradaptasi dengan era digital.
Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah program Pesantren Digital, yang berkolaborasi dengan XL Axiata. Acara ini berhasil mengumpulkan 313 peserta dari 128 pesantren di seluruh Indonesia. Para santri diajak untuk menjadi content creator dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah.
Andina Paramitha, CEO Ngalup.co, menambahkan bahwa materi yang diberikan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama mencakup prinsip-prinsip YouTube, perencanaan konten, dan optimalisasi saluran. Sementara tahap kedua mencakup eksekusi konten, siaran langsung YouTube, pengeditan dan penerbitan, serta tinjauan kinerja. Selain itu, ada juga materi tambahan mengenai ide membuat dan meluncurkan situs web.
“Tak hanya memberikan materi, kami juga memberikan tugas individu dan tugas kelompok bagi para santri. Tujuannya, sebagai latihan untuk bekerjasama yang baik dalam tim dan saling mengenal antar pesantren. Jadi, bisa sharing knowledge juga,” lanjut dia.
Gelar Global Student Entrepreneur Award dan Moklet Youth Digitalent
Di samping itu, di tahun 2023 ini Ngalup.co juga menggelar kegiatan bernama Global Student Entrepreneur Award (GSEA). Sampai saat ini, telah tercatat 625 peserta dalam rangkaian roadshow, dan sebanyak 85 calon peserta dari berbagai wilayah di Indonesia telah mendaftar untuk mengikuti program ini.
“Kegiatan ini merupakan kompetisi global bagi wirausahawan mahasiswa yang menjalankan bisnis secara aktif. Kompetisi ini khusus diberikan kepada para mahasiswa yang berwirausaha atau membangun bisnis sambil meneruskan pendidikannya,” papar perempuan yang akrab disapa Andien ini.
Melalui ajang kompetisi ini, terbentuk dan diperkuatlah ekosistem wirausaha di Indonesia. Kompetisi ini menjadi peluang berharga bagi mahasiswa yang memiliki semangat berwirausaha dan tetap mengejar pendidikannya, memberikan kesempatan untuk memperoleh pembelajaran, pengalaman, dan jaringan yang mendukung pembangunan bisnis mereka.
GSEA tidak hanya sekadar mengeksplorasi topik atau keahlian tertentu, melainkan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Dengan demikian, diharapkan peserta dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, dengan cara mendukung para wirausahawan agar dapat menjalankan bisnis mereka secara berkelanjutan.
Pada tahun 2023, Ngalup Collaborative Network sekali lagi dipercaya oleh EO GSEA untuk melaksanakan kompetisi ini. Jika sebelumnya kompetisi hanya diadakan di wilayah timur Indonesia, tahun ini Ngalup Collaborative Network memperoleh kepercayaan untuk menyelenggarakan program di wilayah barat dan timur Indonesia.
Selain itu, terdapat pula program kolaboratif dengan SMK Telkom Malang yang diberi nama Moklet Youth Digitalent. Dalam kesempatan tersebut, setidaknya 400 peserta didik dari SMK Telkom kelas XII mendapatkan pembekalan materi sesuai dengan minat mereka masing-masing. Tujuannya adalah agar mereka lebih siap saat memasuki dunia industri.
“Kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan pelatihan berupa praktik selama satu bulan,” papar dia.
Selama tahun ini, Ngalup.co juga telah sukses menyelenggarakan 180 acara yang melibatkan lebih dari 82 pembicara dan melibatkan 27 mitra kerja.
Lewat Mebiso, Beon Bantu 2.800 UMKM Lolos Daftar Merek
Tak hanya membantu digitalisasi pendidikan, Beon melalui platform Mebiso, juga turut mendukung pelaku UMKM agar lebih aware terhadap merek usaha. Melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang dikembangkan, Mebiso juga membantu mereka dalam melindungi merek bisnis.
Platform ini merancang Trademark Analyzer dengan mengadopsi artificial intelligence (AI) yang memudahkan pelaku usaha untuk mengetahui dan lebih meyakinkan seberapa besar prosentase keberhasilan merek yang akan didaftarkan. Dimana saat melakukan pengecekan merek, pelaku UMKM akan mendapat Dokumen Hasil Analisis (DHA).
“DHA ini mampu mengukur prosentase keberhasilan pendaftaran merek. Pelaku usaha yang belum mendaftarkan mereknya bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan hasil DHA, jika hasilnya lebih dari 40 persen, bisa melanjutkan untuk daftar merek.
Jika kurang dari itu, disarankan untuk ubah nama mereknya dahulu agar tak ditolak saat daftar,” terang Hesti Rosa, CEO Mebiso.
Sejak bulan Mei hingga Desember 2023, tercatat ada 2.930 pelaku UKM yang memanfaatkan DHA untuk melakukan pendaftaran merek. Sementara, jumlah UKM yang melakukan pendaftaran merek sekitar lebih dari 1.100 merek. Sedangkan, pelaku UMKM yang melakukan pengecekan merek sebanyak 225.928.
“Kami melakukan pengecekan merek secara real time. Sehingga, pelaku usaha bisa mendaftarkan mereknya dengan segera,” kata dia.
Mebiso juga membawa inovasi melalui fitur pemantauan merek, membantu pelaku usaha agar tidak melewatkan perubahan status penting yang dapat memengaruhi keberlanjutan merek mereka.
Hesti menekankan bahwa platform ini tidak hanya mendukung pelaku usaha dalam menjawab kebutuhan perlindungan merek dari tahap pra hingga pasca pendaftaran, tetapi juga menyediakan fitur proteksi yang memungkinkan pelaku UKM untuk melindungi merek mereka berdasarkan kata kunci tertentu.
Mebiso dirancang secara komprehensif untuk memberikan dukungan maksimal kepada pelaku usaha yang ingin melindungi keunikan merek mereka. Selain itu, platform ini juga mendukung biro jasa dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan mereka.
Di tahun mendatang, Beon Intermedia dan entitasnya akan terus mengintensifkan upaya edukasi untuk mendukung digitalisasi, baik di sektor pendidikan maupun UMKM. Salah satu langkahnya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan baik secara online maupun offline.
Editor: Imam A. Hanifah