Suntari, Petani asal Tuban Sukses Budi Daya Melon Golden hingga Raup Rp 250 Juta Per Panen

Dwi Lindawati

Featured

Suntari, petani asal Desa Karangasem, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang sukses membudidayakan melon varietas golden Alisha. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)
Suntari, petani asal Desa Karangasem, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang sukses membudidayakan melon varietas golden Alisha. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

TUBAN, Tugujatim.id – “Usaha tidak akan mengkhianati hasil”, mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan apa yang sudah dilakukan oleh Suntari, 43, petani asal Desa Karangasem, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Sebab, dia sukses membudidayakan melon varietas golden Alisha yang dilakukan selama 7 tahun hingga meraup untung Rp 250 juta dalam sekali panen. Bagaimanakah kisah perjuangannya?

Suntari menceritakan kisahnya kepada Tugu Jatim saat berjuang untuk dia membudidayakan tanaman buah melon selama kurang lebih tujuh tahun lamanya. Awalnya, dia menanam melon dengan kualitas biasa. Baru sekitar tiga tahun terakhir, dia menggunakan melon golden Alisha. Hasilnya pun luar biasa dan tak disangka-sangka.

“Alhamdulillah untuk panen kali ini. Luar biasa hasilnya,” ujar Suntari kepada Tugu Jatim, Rabu (20/10/2021).

Hasil panen melon golden Alisha. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)
Hasil panen melon golden Alisha. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

Suntari melanjutkan, panen buah yang juga disebut melon emas ini dianggapnya lebih cepat dan keuntungannya bisa sampai 100%. Meski begitu, risiko mengalami kerugian juga besar jika sampai gagal. Sebab, budi daya melon biayanya juga besar.

“Kalau pas kondisi tanaman bagus, ya dapat untung besar. Sebab, harganya dua kali lipat lebih mahal dibanding melon biasa,” tambah Suntari.

Dia menjelaskan, dirinya membudidayakan melon golden di lahan 7.000 meter persegi. Di lahan tersebut, dia mampu memanen sekitar 25 ton melon dalam sekali panen.

“Harga melon golden di tingkat petani dijual seharga Rp 10.000 per kilo,” terangnya.

Hasil budi daya melon golden Alisha di Tuban. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)
Hasil budi daya melon golden Alisha di Tuban. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

Untuk menjaga kesuburan tanah, sesekali dia mengganti tanaman melon dengan tanaman pangan, seperti padi, jagung, maupun tanaman palawija.

“Mungkin dalam 2 tahun saya tanami palawija satu kali saja,” terangnya.

Untuk pemasaran hasil panennya, dia tidak merasa kesulitan. Sebab, dia telah memiliki pasar tersendiri dan menjalin kerja sama dengan Sunpride Jakarta.

“Mereka mengambil hasil panennya ke Tuban. Hasilnya dipasarkan ke wilayah Jakarta dan sekitarnya,” katanya.

Meski begitu, dia pun pernah merasakan mengalami kegagalan berkali-kali dalam berbisnis tanaman buah ini. Namun, dia tidak menganggap situasi tersebut sebuah keterpurukan, tapi sebagai cambuk untuk terus belajar meraih kesuksesan.

“Intinya, kerja keras, usaha, dan jangan pernah lupa untuk berdoa. Apa pun hasilnya, harus tetap bersyukur,” pesannya.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...