SURABAYA, Tugujatim.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memperkuat kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan dengan Swiss. Saat ini, Swiss berada di urutan ke-10 dengan nilai investasi US$551,7 juta yang mencakup 30 perusahaan di Jawa Timur.
Perusahaan tersebut bergerak di industri pangan, logam dasar, industri kimia dan farmasi, trasportasi, perdagangan, reparasi, gudang, hingga komunikasi.
Berdasarkan data PUSDATIN Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, tercatat mulai tahun 2019 sampai 2023, neraca perdagangan Provinsi Jatim dan Swiss nilainya surplus bagi Jatim senilai US$49,3 juta.
“Surplus ini tak lepas dari ekspor impor. Agustus 2023, ekspor Jatim ke Swiss mencapai US$82.32 juta dari komoditas non migas. Lalu, nilai impor Swiss ke Jatim nilainya US$30.05 juta dengan komoditas mesin pesawat mekanik, bahan kimia organik, buku, cetakan produk farmasi, dan sebagainya,” kata Adhy Karyono, Pj Gubernu Jatim pada Kamis (22/2/2024).
Melihat hal itu, Pemprov Jatim menawarkan Swiss dua kawasan ekonomi khusus dan lima industri kawasan untuk mengakomodir kebutuhan investor.
Di antaranya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) Kabupaten Pasuruan, Safe n Lock di Kabupaten Sidoarjo, Halal Industrial Park Sidoarjo, Kawasan Industri di Kabupaten Tuban, Sidoarjo, Rangkah Industrial Estate (SIRIE) di Kabupaten Sidoarjo.
“Semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif kecuali lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Olivier Zehnder mengatakn jika Surabaya menjadi daerah ekonomi yang cukup kuat di Jatim. Sehingga kerjasama bidang ekonomi diprediksi tumbuh optimal.
“Surahaya khususnya secara luas Jawa Timur memiliki kekuatan dan ada beberapa sektor yang bisa dikerjasamakan antara Swiss dan Jatim,” tuturnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Darmadi Sasongko