TUBAN, Tugujatim.id – Petugas gabungan dan pemilik Cafe Tektona di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, saling adu argumen saat razia penerapan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro tahap ketiga pada Rabu malam (10/03/2021). Hal itu terjadi karena pemilik kafe tidak terima kalau tempat usahanya sering dirazia.
Eko Yuli Cahyono, pemilik kafe, mengatakan, pihaknya kesal tempat usahanya sudah beberapa kali didatangi oleh petugas. Eko mempertanyakan kenapa tempat usaha lainnya tidak dirazia. Bahkan, mereka bisa beroperasional hingga lebih dari pukul 21.00 WIB dan hal itu dibiarkan.
“Saya dikatakan salah, memang salah. Tapi, jangan tebang pilihlah, di beberapa tempat lainnya juga dibiarkan saja. Jika memang tegas penertiban, ya semuanya,” kata Eko kepada petugas.
Eko menambahkan, hampir selama pandemi Covid-19, dana cadangan yang dia himpun selama 2019 digunakan untuk mempertahankan usaha dan menggaji karyawannya.
“Batas kemampuan usaha kurang lebih 6 bulan, Pak. Lha anggaran saya 2019 sudah habis di tahun lalu. Terus bagaimana?” ungkap Eko mempertanyakan kebijaksanaan petugas.
Menanggapi hal itu, Kasatpol PP Heri Muharwanto saat dikonfirmasi mengatakan, razia yang dilakukan untuk menegakkan aturan protokol kesehatan (prokes). Selain itu, dia juga mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa kafe tersebut tetap ramai meski di tengah pandemi. Dan itu bukan sekali ini saja pihaknya mendapatkan laporan.
“Kami sebelumnya juga pernah datang ke sana. Saya sendiri yang memimpin langsung. Kami berikan teguran dan pembinaan di tempat. Namun, balik lagi,” kata Heri kepada Tugu Jatim pada Kamis (11/03/2021).

Tak hanya itu, saat itu memang banyak pelanggaran prokes yang terjadi. Pengunjung diterima meski tidak menggunakan masker. Selain itu, di aturan juga jelas jika operasional kafe, swalayan, dan lain-lainnya hingga pukul 21.00 WIB. Tak hanya itu, pemilik usaha juga harus mengatur kunjungan hingga 50 persen.
“Jika beberapa aturan itu tak dilakukan, sanksi tegasnya sampai dicabut izin usahanya,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya sangat getol melakukan penertiban terkait prokes. Sebab, itu menjadi salah satu cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tuban.
Untuk diketahui, PPKM mikro tahap 3 kembali diperpanjang oleh Pemkab Tuban. Perpanjangan dimulai 10-23 Maret 2021. (Mochamad Abdurrochim/ln)