Taman Nasional Meru Betiri Bakal Jadi Episentrum Ekowisata Jember, Ini Pengertian Ekowisata

Darmadi Sasongko

TipsWisata

Meru Betiri
Taman Nasional Meru Betiri, berbatasan langsung dengan laut, akan digunakan sebagai kawasan ekowisata di Kabupaten Jember. (Foto: Google Maps)

JEMBER, Tugujatim.id Bupati Jember, Hendy Siswanto menyinggung tentang ‘ekowisata’ saat meresmikan pembangunan Jalan Andongrejo-Bandealit, yang membelah kawasan Taman Nasional Meru Betiri beberapa waktu lalu.

Pembangunan jalan tersebut untuk menjadikan Taman Nasional Meru Betiri sebagai episentrum ekowisata di Kabupaten Jember. Rencananya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember akan mengajak peserta didik dari berbagai jenjang sekolah untuk datang dan belajar langsung di alam terbuka.

Lantas, apa itu ekowisata? Apakah ekowisata memberikan dampak positif? Atau bahkan juga berpotensi menimbulkan dampak negatif?

– Ekowisata

Artikel berjudul Ecotourism: A panacea or a predicament? karya Das dan Chatterjee (2015) dari Department of Humanities & Social Sciences, Indian Institute of Technology Kharagpur menjelaskan, pengertian ekowisata menurut International Ecotourism Society 1991.

Ekowisata merupakan perjalanan menuju kawasan alami, yang bertanggung jawab melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Pengertian tersebut menekankan pada kesejahteraan masyarakat setempat dan keberlanjutan terhadap alam.

Sehingga, dalam pembangunan ekowisata perlu berpegang pada prinsip-prinsi, seperti meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal tersebut mengacu pada minimnya kerusakan alam atau lingkungan dari adanya pembangunan ekowisata.

Keberadaan ekowisata juga harus memberikan pengalaman positif, baik kepada pengunjung maupun masyarakat lokal. Ekowisata berkontribusi aktif terhadap konservasi, baik terhadap alam maupun budaya masyarakat lokal.

Hal tersebut dilakukan dengan cara melibatkan komunitas lokal dalam perencanaan, pengembangan, dan pengopeerasian, sehingga memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat lokal.

Secara garis besar ekowisata menjadi strategi pendukung konservasi dan memberikan dampak terhadap masyarakat sekitar. Di berbagai negara, ekowisata telah menunjukkan kontribusi nyata dan mencapai tujuan ganda, seperti mengentaskan masalah kemiskinan dan konservasi Sumber Daya Alam.

 

– Dampak Positif Ekowisata

Keterlibatan masyarakat lokal, mulai dari perencanaan hingga pengoprasian ekowisata, secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan warga, menciptakan lapangan kerja, memberikan pengalaman dan pengetahuan terhadap masyarakat lokal.

Selain itu, jika prinsip ekowisata diimplementasikan sepenuhnya, dapat berpeluang besar terhadap konservasi alam, memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, hingga mendorong pengunjung maupun masyarakat setempat untuk menghormati budaya dan warisan alam.

 

– Dampak Negatif Ekowisata

Ekowisata berpotensi menimbulkan dampak negatif apabila tidak memberikan manfaat, baik kepada masyarakat lokal maupun konservasi. Biasanya, hal tersebut terjadi akibat kurangnya pemahaman terhadap konsep ekowisata.

Konsep ekowisata berpotensi disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau institusi-institusi tertentu. Selain itu, kurangnya pendanaan, kesalahan dalam pengelolaan, tekanan populasi, hingga perburuan liar, dapat berdampak negatif pada lingkungan.

Seperti degradasi lingkungan, kerusakan keanekaragaman hayati, menurunnya habitat satwa liar. Dampak negatif terhadap masyarakat lokal seperti, kesenjangan ekonomi, hingga potensi terjadinya persinggungan budaya, sehingga berdampak negatif terhadap budaya lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

 

Reporter: Diki Febrianto

Editor: Darmadi Sasongko

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...