PASURUAN, Tugujatim.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat 8.672 rumah warga terendam banjir selama dua hari terakhir.
Selain hujan deras dengan durasi yang lama, jebolnya tanggul Sungai Rejoso juga memperparah banjir di tiga kecamatan di wilayah timur Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris menjelaskan bahwa tanggul yang jebol berada di Dusun Adirogo, Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Tanggul sungai tersebut jebol hingga sepanjang 24 meter. “Ada tanggul jebol di Dusun Adirogo, yang terpetakan kurang lebih 24 meter,” ujar Harris, pada Sabtu (11/2/2023)
Jebolnya tanggul itu mengakibatkan air Sungai Rejoso meluber dengan deras ke pemukiman warga.
Harris menjelaskan bahwa banjir terparah berada di Kecamatan Grati yang hingga saat ini masih tergenangi banjir. Sebanyak 3.430 rumah terendam banjir di Desa Kedawung Wetan dan Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Kemudian di Kecamatan Rejoso yang sebagian besar wilayah masih tergenang. Di mana total 3.714 rumah warga tergenang di enam desa di Kecamatan Rejoso.
Terakhir di Kecamatan Winongan yang meski sudah surut namun genangan masih ada di beberapa desa.
Dengan total 1.528 rumah yang terdampak di lima desa.
“Total 13 desa yang terdampak dengan ketinggian rata-rata sekarang sekitar 50-60 cm,” bebernya.
Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron bersama dinas terkait sudah menyalurkan bantuan ke sejumlah wilayah yang terdampak banjir. 1.000 nasi bungkus, 100 paket makanan siap saji, 10 dus mie instan, 10 dus air mineral, 616 paket makanan anak, 227 lauk siap saji disalurkan ke enam titik posko warga.
“Warga di masing-masing dusun sudah tanggap dan banyak membuat dapur umum sendiri dari pemerintah kabupaten, dinsos mendukung bahannya, segala makan minuman yang dibutuhkan,” ujar Gus Mujib, sapaan akrabnya.
Gus Mujib menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong Pemprov Jatim untuk segera melakukan normalisasi Sungai Rejoso dan aliran sungai lainnya.
“Tadi ada kepala OPD Balai Besar Gembong Pekalen kita bicara dan sampaikan langsung di depan warga kalau Sungai Rejoso memang perlu ditangani. Penanganannya juga harus menyeluruh semua sungai di Pasuruan,” pungkasnya.