SIDOARJO, Tugujatim.id – Telur asin merupakan makanan favorit warga Sidoarjo. Di Kota Udang itu sendiri terdapat sentra bebek dan telur asin yang dijuluki Kampung Bebek. Sentra ini terletak di Desa Kebonsari Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo atau berjarak sekitar 5 km dari pusat kota dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.
Desa ini disebut sentra bebek karena setiap orang yang berkunjung dapat melihat pemeliharaan bebek dari awal, termasuk cara mengolah pakan, telur, dan kerajinannya.
Sebelum memasuki desa ini, kamu akan disuguhi patung bebek yang terletak di sebelah gapura pintu masuk desa tersebut. Untuk mencari rumah para peternak atau penjual telur asin sangat mudah karena terdapat papan nama di setiap rumah mereka.
Spesialnya, telur asin yang dijual sudah mendunia. Mereka mampu mengekspor ratusan butir telur bebek ke luar negeri seperti Taiwan, Korea Selatan, dan menjadi pemasok salah satu pusat perbelanjaan besar di Indonesia. Tak hanya itu, telur asin desa Kebonsari ini telah dijadikan sebagai salah satu UMKM andalan di Kabupaten Sidoarjo serta diikutsertakan dalam beberapa pameran tahun 2021.
Ketua kelompok sumber pangan, Nur Hidayat, mengatakan bahwa telur asin di desa ini terkenal kualitasnya yang unggul dan istimewa. Berwarna sedikit kemerahan, lebih gurih, dan rasa udang. Hal ini didukung oleh bebek yang diberi pakan kupang dan kepala udang yang memiliki protein tinggi.
Makanan bebek tersebut merupakan sumber daya asli Sidoarjo, oleh karena itu telur asin Desa Kebonsari memiliki cita rasa yang khas.
“Warnanya sedikit kemerahan dan rasanya gurih bercampur rasa udang, jadi lebih unggul dan istimewa daripada telur asin lainnya. Soalnya, di sini diberi makan kupang dan kepala udang yang proteinnya tinggi,” ujar Nur Hidayat saat dikunjungi, Rabu (29/12/2021).
Meskipun telur asin ini memliki kualitas unggul dan cita rasa yang khas, harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 3.000 per butirnya. Telur asin dari kampung bebek ini sudah menjadi oleh-oleh wajib pengunjung Kabupaten Sidoarjo.
Adapun pengolahan telur bebek ini, selain direbus juga ada macam-macam cara mengolah di antaranya dengan cara diasap, digoreng, dikukus, atau dioven. Setiap cara olahan akan memunculkan rasa yang khas di tiap telurnya.
Selain menjual telur asin, desa ini juga menjual daging bebek ke berbagai rumah makan di Sidoarjo. Sementara, bulu bebek dimanfaatkan sebagai kerajinan seperti dreamcatcher, bando, dan juga hiasan bulpoint/pensil. Kemudian, kotoran bebeknya dijadikan pupuk.
Jadi, semua dari bebek ini dapat dimanfaatkan dan tidak menimbulkan limbah sehingga ekosistem alam tetap terjaga.