PASURUAN, Tugujatim.id – Aksi kebut-kebut balap liar di Kabupaten Pasuruan masih marak terjadi selama bulan Ramadan. Hal ini terbukti dari banyaknya pengendara sepeda motor yang terjaring razia balap liar oleh Satlantas Polres Pasuruan dalam rangka Operasi Ketupat Semeru 2023.
Sebanyak 116 motor diamankan dalam razia yang digelar selama dua minggu sejak 28 Maret hingga 9 April 2023.
Wakapolres Pasuruan, Kompol Hendry Ferdinan Kennedy mengatakan bahwa dari ratusan kendaraan roda dua yang diamankan, sebanyak 42 sepeda motor dipastikan terlibat aksi balap liar.

Sementara 51 motor lainnya melanggar aturan penggunaan knalpot brong, dan 23 motor sisanya menggunakan ban tak standart. “Sebanyak 74 sepeda motor yang tidak standart tersebut juga masih terindikasi ikut-ikutan balap liar,” ucap Hendry, pada Senin (10/4/2023).
Ratusan motor tersebut diamankan dari lima titik lokasi yang sering digunakan sebagai arena balapan liar, yakni Jalan Sunaryo di Desa Kemirisewu, Kecamatan Pandaan; jalan raya depan Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur (IBC) di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan; jalan raya Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo; hingga jalan raya Desa Bakalan dan Desa Sudah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
“Kita langsung proses pengecekan fisik kesesuaian nomor rangka dan nomor mesin, hasilnya ada tujuh motor yang tidak sesuai dengan data di kepolisian,” ungkapnya.
Guna memberikan efek jera, polisi memperpanjang masa penahanan seluruh motor yang terjaring razia hingga setelah Lebaran mendatang.
Selain membayar denda tilang, nantinya para pemilik motor juga wajib mengembalikan kendaraannya kembali sesuai standart pabrik.
“Yang mengambil kendaraan juga wajib punya SIM dan bawa kelengkapan STNK dan dokumen kendaraan,” jelasnya.
Hendry mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama anak-anak muda, agar tak terlibat aksi kebut-kebutan dan balap liar di jalanan. Pasanya, fatalitas laka akibat balap liar, selain merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain.
“Pada orang tua juga diminta lebih mengawasi anaknya, kalau sampai malam tidak pulang, lebih baik dijemput,” pungkasnya.