MALANG, Tugujatim.id – Tampaknya tidak lama lagi kasus settingan dugaan penembakan terhadap ulama sekaligus YouTuber Idris Al-Marbawi atau akrab disapa Gus Idris akan segera sampai ujungnya. Lantaran, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan jika Minggu depan pihaknya sudah akan menetapkan siapa tersangka dalam kasus tersebut.
“Insya Allah minggu depan sudah ada penetapan tersangka. Kasus ini akan tetap dilakukan sesuai dengan gelar dari Cyber Polda Jawa Timur,” terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (23/04/2021) di Mapolres Malang.
Namun, Kapolres Malang belum mau mengungkapkan apakah Gus Idris atau timnya yang akan ditetapkan sebagai tersangka.
Polres Malang sendiri mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap Gus Idris dan melakukan penyitaan pada beberapa barang bukti.
“Gus Idris sudah diperiksa, juga dilakukan penyitaan beberapa barang yang diduga digunakan untuk melakukan tindakan pidana. Sekarang kami ajukan pendekatan penyitaan ke pengadilan,” ucapnya.
“Untuk Gus Idris bisa saya simpulkan bahwa mereka ini memiliki YouTube konten sendiri yang Gus Idris Official itu,” tambahnya.
Dalam pemeriksaan tersebut, pengasuh Pondok Pesantren Thoriqul Jannah ini sudah mengakui jika video yang dia buat adalah settingan.
“Mereka (Gus Idris dan timnya) sudah mengakui jika ini memang sengaja dibuat dan mereka sama sekali tidak tahu kalau itu akan menimbulkan keonaran dan ketidaktenangan dari masyarakat,” tegas Hendri.
Lebih lanjut, Hendri menjelaskan jika Gus Idris membuat konten settingan tersebut agar semakin viral di dunia maya.
“Mereka ini memang sengaja membuat konten seperti itu untuk membuat cerita berseri. Lalu biar cerita ini menarik, maka dibuat seolah-olah Gus Idris ini ditembak,” jelasnya.
Dan untuk noda darah yang ada di mulut dan baju Gus Idris juga dipastikan adalah pil darah yang dibeli secara online seharga Rp 17 ribu.
“Kami juga bisa membuktikan jika yang seperti noda darah itu adalah kapsul darah yang dibeli secara online seharga Rp 17 ribu,” bebernya.
“Kemudian suara mirip tembakan itu adalah tambahan bunyi dari salah satu karyawan Gus Idris yang namanya Pak Yan itu,” ujarnya.