PASURUAN, Tugujatim.id – Terduga kelompok aliran sesat di Kabupaten Pasuruan mengakui jika mereka menganggap Allah sebagai guru langsung mereka. Kelompok yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam ini tidak pernah belajar agama langsung dari guru atau ustaz manapun.
Mahfudijanto (59), anggota kelompok yang dituakan, mengatakan ajaran yang dijalankannya tidak didapatkan dari guru manapun. Melainkan hasil pemahamannya sendiri saat membaca ayat Alquran.
“Nggak ada guru, dasarku di sini karena Alquran diturunkan oleh Allah,” ujar Mahfudijanto pada Minggu (15/05/2022).
Pengetahuan Mahfudijanto terkait agama, dia pelajari dari Alquran terjemahan. Ia merasa tidak fasih bacaan Arab Alquran sejak dulu.
“Dulu ngaji tapi nggak begitu fasih. Saya bilang ke anak, le belikan bapak Alquran terjemahan. Dari situlah saya mengetahui soal kebesaran Allah,” imbuhnya.
Oleh karenanya, pria paruh baya ini lebih mengutamakan kedudukan Alquran terjemahan. Namun dalam argumennya, hal ini tidak serta merta diartikan ahwa kelompoknya meragukan keaslian Alquran bahasa Arab.
“Kalau Alquran Arab itu tetap yakin. Pasti itu pendahulu, dialah wahyu yang diturunkan ke Nabi Muhammad,” ungkapnya.
Menanggapi tudingan bahwa mereka bisa berkomunikasi langsung dengan Allah, Febridijanto menganggap itu hanya salah paham. Adapun yang mereka yakini adalah berguru langsung kepada Allah lewat belajar Alquran secara otodidak.
“Rasul itu hanya jabatan. Kalau belajar langsung ke Allah. Yang mengajari semua mahluk di dunia ini Allah. Di surat Ar Rahman dan Al Baqarah di situ menyebutkan bahwa Allah yang mengajarkan setiap manusia,” pungkasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim