SURABAYA, Tugujatim.id – Tiga Serenada Publisher me-launching buku spesial di Hari Pers Nasional (HPN) 2021 secara online. Tepatnya Kamis (11/02/2021), buku terbitan yang masih hangat itu mendapat sambutan luar biasa.
Komisaris Tiga Serenada Publisher Siswantini Amihardja menyampaikan ini adalah komitmen membantu dan memfasilitasi pegiat literasi yang ingin memproduksi buku. Dan bukunya berjudul “Esai Pengalaman: Merangkai Asa untuk Media Massa”.
“Tiga Serenada berkomitmen memfasilitasi siapa pun yang ingin menulis demi gerakan literasi di Indonesia. Dan kami mempersembahkan buku ini tepat pada Hari Pers Nasional 2021,” terang Siswantini Amihardja, editor buku dan dosen BINUS Jakarta, Kamis (11/02/2021).
Dalam agenda itu, Wakil Ketua Dewan Pers Arif Zulkifli juga menyampaikan topik-topik besar yang dibahas oleh buku spesial HPN 2021 tersebut. Seperti pembahasan soal profesionalisme, manajemen media massa, interaksi media massa, konglomerasi media, dan lain-lainnya.
“Setelah saya membaca artikel-artikel dalam buku ini, saya menemukan lima topik besar yang diperbincangkan para penulis yaitu profesionalisme, manajemen media massa, interaksi media massa dan media sosial, konglomerasi media, dan pesan dewan pers sebagai lembaga etik,” jelas Arif.
Sapto Anggoro, pendiri Tirto.ID, juga menyatakan, buku spesial HPN 2021 tersebut menarik meski masih banyak menyampaikan keresahan, kegelisahan, dan kekalutan akademisi terkait hal-hal yang terjadi pada media massa kontemporer.
“Menarik, walaupun masih banyak menyampaikan keresahan para akademisi tentang hal-hal yang terjadi pada media massa saat ini,” jelas Sapto sembari menyinggung topik-topik dalam buku “Esai Pengalaman: Merangkai Asa untuk Media Massa” itu.
Sementara Budiman VP Nasional News Grup Gramedia-Kompas juga mengatakan bahwa kekuatan personal di masa mendatang bakal menjadi wajah pers Indonesia yang baru. Disamping mengimbangi juga aspek-aspek industri yang ada di dalam dunia media tersebut.
“Kekuatan personal ke depan akan mengubah wajah pers Indonesia dan akan mengimbangi industri,” ujarnya.
Lebih lanjut Budiman mengungkapkan keprihatinannya di era pandemi Covid-19 ini.
“Apakah ini sebuah era berakhirnya media sebagai ‘voice of democracy‘?” jelas Budiman.
Di sisi lain, dosen Universitas Muhammadiyah Malang Frida Kusumastuti yang sekaligus sebagai editor buku ini mengatakan rasa syukurnya karena dapat mengumpulkan tulisan dari 24 perguruan tinggi. Dia berharap semoga tulisan tersebut dapat menjadi hadiah perayaan HPN 2021 dan memantik diskusi.
“Kami para editor dan penerbit merasa bersyukur dengan terkumpulnya tulisan para dosen komunikasi dari 24 perguruan tinggi ini. Semoga bermanfaat untuk memantik diskusi lebih lanjut tentang media massa di Indonesia,” ujarnya. (Rangga Aji/ln)