SURABAYA, Tugujatim.id – Tahun Baru Imlek 2572 akhirnya tiba juga. Bagi penganut Konghucu, momen perayaan ini amat spesial. Namun, situasi berkata lain, akibat pandemi COVID-19 yang memaksa membatasi jumlah jemaah di kelenteng, ada juga sekian tim barongsai terpaksa menolak belasan permintaan atraksi. Seperti yang dialami ‘Tim Tarian Singa dan Ksatria Naga’ di Surabaya.
Namanya, Hao Hao, 21, sosok pelatih sekaligus anggota senior dari Tim Tarian Singa dan Ksatria Naga menegaskan sejak Maret hingga Juli 2020, sengaja meniadakan jadwal latihan rutin setiap hari Jumat dan hari Minggu akibat pandemi COVID-19.
“Adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, red) sementara tidak ada latihan. Kalaupun ada kegiatan itu cuma buat dokumentasi dan fotografer,” terang Hao Hao, di Perumahan Gading Pantai, Kenjeran, Kota Surabaya, Kamis (11/2/2021).
Selain itu, Tim Tarian Singa dan Ksatria Naga juga merasa khawatir ketika mengadakan latihan, lantaran COVID-19 berkaitan erat dengan pernafasan. Sempat juga kembali menjalankan aktivitas, sembari menerapkan protokol kesehatan 3M, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Namun, untuk permintaan atraksi terpaksa ditolak.
“Keputusannya tidak ambil job mengingat kondisi seperti ini. Jadi diliburkan sementara. Apalagi ada himbauan dilarang keramaian dan kerumuan. Jadi kami memutuskan tahun ini tidak ambil job,” terangnya.
Selain itu, pada Desember 2020, kelompok barongsai Tim Tarian Singa dan Ksatria Naga sempat menggelar ‘meeting via zoom’ mengenai ketersediaan menerima permintaan pementasan dalam perayaan imlek dari pelbagai pihak seperti restoran, hotel, dan acara keramaian lain-lain.
“Ada 15 tawaran untuk tampil di hotel, restoran, mal. Ya mau gimana lagi padahal mereka sudah langganan dengan kami,” tuturnya.
Selama masa pandemi COVID-19 ini, Tim Tarian Singa dan Ksatria Naga hanya membersihkan dan merawar atribut barongsai, peralatan atraksi, dan berbagai benda-benda yang dipakai saat ada permintaan tampil. Masih belum diadakan latihan, namun menurutnya barongsai bukan sekadar budaya.
“Barongsai sudah mendarah daging. Kami kangen suasana ngobrol, dan senda gurau bersama. Semoga pandemi cepat selesai agar bisa latihan lagi,” pungkasnya. (Rangga Aji/gg)