SURABAYA, Tugujatim.id – Tim sepak bola Jatim terancam tidak akan hadir dalam gelar PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Apa penyebabnya?
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim menganggap KONI Jatim tidak serius dalam mempersiapkan keikutsertaan cabor sepak bola di ajang PON XXI. Sebab, anggaran yang siapkan KONI Jatim hanya 20 persen dari pengeluaran PON XX.
“Bagaimana kami bisa menyiapkan tim dengan baik kalau anggarannya untuk pelatih saja hanya Rp5 juta, pemain Rp1 juta itu pun dipotong pajak. Dan biaya akomodasi, makan, dan lapangan latihan juga tidak ditanggung sama KONI Jatim,” kata Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh pada Selasa (06/06/2023).
Dia juga terpaksa mengirim surat yang ditujukan kepada Ketua KONI Jatim M. Nabil pada 5 Juni 2023 setelah pertemuan pembahasan tim sepak bola Jatim di PON XXI yang dinilai melenceng dari target maksimal.
“Ya, kami realistis saja. Kalau pas Covid-19 saja segitu, gimana sekarang yang kondisinya sudah mulai normal? Malah dipotong 80 persen,” ungkapnya.
Exco PSSI ini menegaskan, jika hingga pertengahan Juni ini tidak ada titik temu, maka Asprov PSSI Jatim tidak akan menyiapkan tim untuk berlaga di PON XXI.
Wakil Ketua Asprov Jatim Amir Burhanuddin menambahkan bahwa dengan anggaran yang minim akan menghambat kekuatan tim sepak bola Jatim untuk mencapai target maksimal.
“Sampai sekarang PSSI Jatim belum punya gambaran terkait penentuan official mulai dari kepala pelatih, asisten pelatih, sampai komposisi pemain. Padahal, 30 Juni 2023 ini batas akhir pendaftaran pemain dan official. Kan tidak masuk akal, kalau di PON XX situasi pandemi bisa membayar pelatih kepala Rp25 juta, sekarang hanya Rp5 juta,” ujarnya.
Sebagai informasi, tim sepak bola Jatim terakhir kali menjuarai ajang PON yakni pada 2008 di era Andik Firmansyah Cs dan di masa asuhan Aji Santoso.