Tugujatim.id – Sering overthinking akan pandangan orang lain terhadap dirimu? Sering cemas akan masa depan yang akan kamu hadapi? Butuh pencerahan agar lebih bijaksana dalam menjalani hidup? Mungkin beberapa tips berikut dari Buku Filosofi Teras bisa kamu jadikan salah satu acuan dalam memulainya!
1. Mengatasi Emosi Negatif
Kita semua pasti pernah merasakan emosi negatif, seperti sedih, marah, cemas, iri, atau bahkan curiga. Meskipun emosi ini normal, seringkali emosi ini mengganggu kenyamanan dan ketenangan hidup. Menurut Filosofi Teras, salah satu langkah penting untuk hidup yang lebih bahagia dan tentram adalah dengan belajar membebaskan diri dari perasaan-perasaan negatif ini.
Buku ini menganjurkan kita untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang ada dalam kendali kita dan tidak terlalu khawatir tentang hal-hal yang berada di luar kendali. Ketika kamu berusaha menerima bahwa tidak semua hal dapat kamu kontrol, akan lebih mudah untuk melepaskan diri dari kecemasan atau kekecewaan yang sebenarnya tidak perlu.
Misalnya, kamu bisa mengendalikan sikap dan cara berpikirmu, tetapi kamu tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain katakan tentangmu. Dengan memfokuskan perhatian pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan, kamu akan merasa lebih tenang dan damai.
2. Mengasah Kebajikan dalam Hidup
Selain membantu kita mengendalikan emosi negatif, buku ini juga mengajarkan bagaimana menjalani hidup dengan kebajikan dan sikap yang bijak. Filosofi Teras menyebutkan empat kebajikan utama yang bisa jadi pedoman dalam berinteraksi dengan diri sendiri maupun orang lain.
Keempat kebajikan ini di antaranya pertama adalah Kebijaksanaan, kemampuan untuk membuat keputusan terbaik dengan mempertimbangkan semua aspek. Kedua adalah Keadilan, kemampuan untuk bersikap jujur dan memperlakukan orang lain secara adil.
Ketiga adalah Keberanian, keberanian untuk memegang prinsip yang benar menurut dirimu, bahkan di tengah tekanan atau tantangan, dan keempat adalah Kemampuan menahan diri, keterampilan dalam mengendalikan emosi, nafsu, dan keinginan, serta menjalani hidup dengan disiplin dan sederhana.
Dalam praktiknya, penting untuk berusaha mengembangkan keempat kebajikan ini. Kebijaksanaan, misalnya, bisa kamu asah dengan terus belajar dan mendengarkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan. Sementara itu, kemampuan menahan diri bisa dipraktekkan dengan menahan diri dari pembelian impulsif atau mengelola emosi dengan baik dalam situasi yang menekan.
3. Menghadapi Masa Sulit dengan Ketabahan
Filosofi Teras juga mengajak kita untuk bisa menerima keadaan sulit dengan ketabahan. Filosofi ini mengajarkan bahwa kedamaian dan ketenangan tidak seharusnya bergantung pada hal-hal di luar diri kita, karena segala sesuatu yang berasal dari luar sering kali bersifat sementara.
Contohnya, kamu mungkin merasa bahagia ketika mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain, tetapi itu bukanlah sumber kebahagiaan sejati karena kamu tidak selalu bisa bergantung pada pujian orang lain untuk merasa puas.
Sebaliknya, jika kamu bisa menemukan kedamaian dalam dirimu sendiri, maka masa-masa sulit tidak akan terlalu mengguncangmu. Filosofi ini mengajarkan bahwa hidup memang penuh tantangan, tetapi kita bisa belajar untuk menerima dan menghadapi tantangan tersebut dengan kepala tegak. Dengan pendekatan ini, kamu akan lebih mudah berdamai dengan situasi sulit dan tidak membiarkan emosi negatif menguasai hidupmu.
4. Menyikapi Ketidakpastian Hidup
Dalam hidup, tidak ada yang pasti. Ketidakpastian ini sering membuat kita bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, yang akhirnya memicu kekhawatiran. Perasaan tidak menentu ini bisa menghalangi kita untuk merasa damai dan bahagia. Buku Filosofi Teras menawarkan panduan untuk menghadapi ketidakpastian ini dengan lebih tenang.
Daripada merasa cemas, filosofi ini mengajak kamu untuk lebih fokus pada hal-hal yang bisa kamu lakukan sekarang. Jika kamu sedang menghadapi situasi yang tidak pasti, cobalah melihat apa langkah kecil yang bisa diambil saat ini. Dengan cara ini, ketidakpastian tidak akan terasa terlalu menakutkan karena kamu berfokus pada apa yang bisa dikontrol.
Filosofi Teras mengajarkan bahwa menerima ketidakpastian adalah bagian dari hidup yang harus kita jalani. Kamu tidak perlu tahu segalanya atau memiliki kendali penuh atas segala sesuatu untuk merasa damai.
5. Memahami ‘Dikotomi Kendali’
Salah satu konsep penting dalam Filosofi Teras adalah “Dikotomi Kendali” yang diajarkan oleh filsuf Stoik, Epictetus. Konsep ini membagi segala hal dalam hidup menjadi dua kategori: hal-hal yang bisa kita kendalikan dan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.
Hal-hal di luar kendalimu bisa berupa:
Pendapat atau opini orang lain tentang dirimu.
Reputasi atau penilaian dari orang lain.
Tindakan atau sikap orang lain terhadapmu.
Perubahan kondisi alam, misalnya cuaca buruk atau bencana.
Sementara itu, hal-hal yang berada dalam kendalimu meliputi:
Keinginan dan niat dari dalam diri sendiri.
Tujuan hidup yang ingin dicapai.
Usaha dan kerja keras dalam meraih tujuan.
Dengan memahami bahwa ada banyak hal yang di luar kendali kita, Filosofi Teras mengajak kita untuk tidak terlalu tergantung pada hal-hal tersebut. Kebahagiaan sejati, menurut filosofi ini, datang dari hal-hal yang dapat kita kontrol, seperti sikap, usaha, dan keinginan kita sendiri. Jangan sampai kebahagiaanmu bergantung pada opini orang lain atau hal-hal yang tidak bisa kamu ubah.
Mengapa Filosofi Teras Penting untuk Diterapkan?
Filosofi Teras mengajarkan kita untuk hidup lebih damai dan tidak terlalu membiarkan diri terbawa arus emosi negatif atau ketidakpastian. Dengan berfokus pada hal-hal yang bisa dikontrol, kamu bisa menciptakan ketenangan dalam diri yang tidak tergantung pada hal-hal eksternal.
Misalnya, jika kamu mendapatkan kritik atau komentar negatif, kamu bisa memilih untuk tidak terlalu terpengaruh dan tetap fokus pada usahamu sendiri. Filosofi ini menekankan bahwa kita punya kekuatan untuk mengendalikan respon terhadap berbagai situasi dalam hidup. Alih-alih bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang di luar kendali, kamu diajak untuk lebih tenang dan sabar.
Dengan mempraktekkan Filosofi Teras, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan hidup. Filosofi ini mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati bukanlah hasil dari hal-hal di luar diri, melainkan dari bagaimana kamu menjalani hidup dan menghadapi situasi. Kamu akan lebih mampu merespon hidup dengan penuh kesadaran, bijaksana, dan tangguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Penulis : Ebenhaezer Parningotan Silaban/ Magang
Editor: Darmadi Sasongko