MOJOKERTO, Tugujatim.id – Melatih anak-anak yang belum baligh untuk menjalankan puasa Ramadan harus dilakukan dengan hati. Pasalnya jika dilakukan secara serampangan bukannya meraih pahala, justru berpotensi menghasilkan pemahaman buruk oleh sang anak. Lantas, bagaimana tips ideal melatih anak-anak berpuasa?
“Anak-anak perlu diajari mencintai bulan suci Ramadan. Melalui cinta, anak-anak akan merasa senang beraktivitas di bulan Ramadan, seperti puasa, berbuka maupun sahur,” kata Uswatun Hasanah, Aktivis Perempuan Mojokerto, Minggu (02/03/2025).
Uswatun menambahkan bahwa anak-anak mempunyai kesiapan fisik dan mental yang bervariasi. “Anak berusia 10 tahun rata-rata secara fisik sudah mampu berpuasa penuh. Nah yang menjadi tantangan itu adalah mengajari puasa anak di bawah usia tersebut,” imbuh perempuan yang juga pegiat literasi ini.
Anak Punya Kesiapan Fisik dan Mental Bervariasi
Untuk itu, beberapa tips yang bisa dilakukan untuk melatih anak agar mau berpuasa adalah diantaranya dengan memberi pemahaman mengenai Rukun Islam. Maksudnya, anak-anak diberikan pengetahuan awal apa itu rukun Islam, seperti filosofi saat bayi yang baru lahir diperdengarkan adzan pada telinga kanan dan iqomah pada telinga kiri agar anak-anak mengenal Allah SWT.
“Proses pengajaran ketauhidan terus berlanjut dengan cara mengajari anak apa itu rukun Islam. Termasuk mengenalkan kepada anak apa itu puasa Ramadan salah satu cara mengenalkan rukun Islam,” urai Uswatun.
BACA JUGA: Bubur Muhdor, Takjil Gratis dengan Cita Rasa Timur Tengah yang Legendaris
Selanjutnya, anak diberikan pemahaman akan keutamaan puasa tanpa menakut-nakuti (targhib tanpa tahdzib). Bagi seorang anak, menahan hawa nafsu untuk makan dan minum mungkin adalah hal yang sulit, apalagi bila hal tersebut menjadi pengalaman pertama.
“Maka anak diberitahu dengan cara yang halus bahwa puasa adalah perintah Allah SWT. Sebab mengagungkan Allah SWT di depan anak adalah peran penting orang tua. Ceritakan pula kebaikan-kebaikan tentang puasa tanpa mengancam dengan dosa bagi yang tidak melakukan. Karena belum waktunya mentahdzib anak. Targhib lebih baik,” lanjut Uswatun.
BACA JUGA: Tips Khatam Al-Qur’an Saat Ramadan oleh Pegiat TPQ Mojokerto
Kemampuan fisik anak-anak yang jelas berbeda dengan orang dewasa membutuhkan pendekatan yang berbeda. Oleh sebab itu, latihan berpuasa bagi anak-anak bisa diawali dengan 3 hingga 4 jam saat anak berpuasa pertama kali.
“Saat dipandang cukup siap, latih anak (berpuasa) hingga sore. Beri kelonggaran bila pada jam-jam yang sudah ditentukan ia merasa lapar atau haus. Kemudian, berlanjut lagi hingga berbuka tiba. Dengan memulai (puasa) secara bertahap, insya Allah anak lebih siap,” tutup Uswatun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko