MALANG, Tugujatim.id – Toko Oen di Jalan Basuki Rahmad Kota Malang memiliki ciri khas vintage kolonial Belanda dengan Es Krim legendaris, ‘Old Fashioned Ice Cream’.
Sebelum Indonesia merdeka berada di bawah kendali Pemerintahan Hindia Belanda. Begitu pun Kota Malang. Sehingga masih banyak dijumpai bangunan kuno dan identik dengan kolonialisme Belanda.
Banyak pula kuliner yang memanfaatkan bangunan dan ornamen peninggalan Belanda sebagai hiasan kedai dan konsep pendukung marketing.
Salah satunya, Toko Oen yang berdiri sejak masa kolonialisme dan hingga saat ini masih bertahan dengan bangunan dan menu aslinya.
Toko Oen didirikan oleh keluarga pengusaha Tionghoa keturunan Belanda, Liem Goe Nio pada 1930. Awalnya toko ini didirikan di Kota Yogyakarta dan melebarkan sayap di beberapa kota di Indonesia, termasuk Semarang dan Malang.
Tidak sulit menemukan lokasi Toko Oen di Malang, tepatnya berada di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, No. 5, Kota Malang. Lokasi dekat Alun-Alun dan masuk dalam Kawasan Kayutangan Heritage yang sedang dikembangkan Kota Malang. Toko Oen menjadi kuliner jujukan para wisatawan asing maupun lokal.
“Salah satu tempat kuliner legendaris yang wajib dicoba! Apalagi yang dari luar Kota Malang pasti penasaran ya,” tulis Herrera Derby Martharina dalam review google.
Pertama masuk, pengunjung akan disuguhi deretan etalase roti, kue basah, dan aneka kue kering. Memang Toko Oen ini didirikan khusus untuk kue pastry. Selain itu juga banyak varian menu masakan oriental, steak, burger, masakan Indonesia, es krim, salad dan lain sebagainya.
Uniknya, selain lokasi yang strategis di tengah kota dan ornamen hiasan interior yang vintage, para pramuniaga Toko Oen juga memakai baju hitam putih ala pelayan Belanda atau maid dari zaman kolonialisme.
“Suasananya tetep vibe jadul legend tempo dulu banget. Kesini ngajak oma karena suka sama bangunannya yang klasik,” tulis Priska Marissa di review google.
Menu andalan yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Toko Oen adalah Es Krim Legendaris. Memang es krim yang ditawarkan berbeda dan telah menjadi ciri khas yang wajib dicoba. “Old Fashioned Ice Cream,” tulis di buku menu.
“Akhirnya kesampean nyicip es krim legendaris. Ternyata rasanya seunik yang kubayangkan. Teksturnya berbulir khas es krim jaman dulu. Seger, ringan dan nggak terlalu manis,” tulis Idam Vidio dalam review google.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Sinta Ayudiya
Editor: Darmadi Sasongko