Unik! Tradisi Arak Hewan Kurban di Kampung Temenggungan Kota Malang sebelum Disembelih

Dwi Lindawati

Pilihan Redaksi

Kampung Temenggungan.
Tradisi unik mengarak hewan kurban di Kampung Temenggungan, Kota Malang, Kamis pagi (29/06/2023).(Foto: Yona Arianto/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id Unik! Momen Iduladha selalu identik dengan tradisi arak hewan kurban di Kampung Temenggungan, Kota Malang. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan momen Hari Raya Iduladha 1444 H ini dengan mengarak hewan kurban keliling kampung sebelum disembelih.

Ratusan warga Kampung Temenggungan begitu antusias, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua berkumpul di sekitaran Jalan Gatot Subroto, Kota Malang, usai melaksanakan salat Iduladha, Kamis pagi (29/06/2023).

Hewan kurban Kampung Temenggungan.
Warga tampak antusias mengarak hewan kurban di Kampung Temenggungan, Kota Malang, saat momen Iduladha pada Kamis pagi (29/06/2023).(Foto: Yona Arianto/Tugu Jatim)

Mereka tampak begitu gembira membawa hewan kurban, baik itu kambing maupun sapi, untuk diarak keliling kampung. Dengan melantunkan gema takbir, warga Kampung Temenggungan ini bergerak bersama membawa hewan kurbannya sambil berjalan, bahkan terkadang berlari keliling kampung.

Ketua panitia Iduladha Zulfikar Alamsyah mengatakan, setiap tahun warga menjalankan ibadah sunah dalam ajaran Islam ini dengan antusias. Kambing yang diarak rata-rata berukuran besar berjenis kambing etawa. Tradisi ini turun temurun dan mengakar di Kampung Temenggungan.

Kampung Temenggungan Kota Malang.
Warga dari berbagai kalangan ikut mengarak hewan kurban di Kampung Temenggungan, Kota Malang, saat momen Iduladha pada Kamis pagi (29/06/2023).(Foto: Yona Arianto/Tugu Jatim)

“Tradisi arak-arakan sudah ada sejak zaman nenek moyang mulai 1970-an. Kami teruskan tradisi ini karena ada manfaat yang baik, jadi yang berkurban dapat syafaat. Sedangkan kambingnya usai diarak darahnya lebih segar saat disembelih,” kata Zulfikar Alamsyah pada Kamis (29/06/2023).

Dalam arak-arakan ini, warga membawa 61 ekor kambing dan 4 ekor sapi. Sejumlah atribut mereka siapkan. Mulai kaus, spanduk besar, bendera, flare atau suar, hingga petasan. Tradisi ini pun menjadi event yang paling ditunggu warga di Kota Malang.

“Alhamdulillah, tahun ini sudah ada 61 kambing dan 4 ekor sapi yang diarak. Tahun depan kemungkinan bisa lebih banyak,” katanya.

Tradisi mengarak kambing ini menyebar begitu luas di Malang. Kini tidak hanya di Temenggungan. Kampung-kampung lain turut mengikuti tradisi ini. Mulai dari Kampung Gatot Subroto, Kampung Jodipan Kulon, hingga Kampung Kidul Pasar Kota Malang.

Iduladha di Kampung Temenggungan.
Hewan kurban tampak diarak keliling Kampung Temenggungan, Kota Malang, Kamis pagi (29/06/2023).(Foto: Yona Arianto/Tugu Jatim)

Sementara itu, salah satu warga asal Banyuwangi bernama Benni yang telah cukup lama tinggal di Kota Malang merasa antusias melihat tradisi arak-arakan kambing. Dia mengatakan, tradisi ini hanya ada di Kota Malang.

“Sangat ramai sekali dan unik. Jadi, selepas salat Iduladha di Masjid Agung Jami’. Saya sempatkan ke sini untuk melihat tradisi arak-arakan hewan kurban di Kampung Temenggungan ini,” ungkap Benni.

Writer: Yona Arianto

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...