MALANG, Tugujatim.id – Unik! Momen Iduladha selalu identik dengan tradisi arak hewan kurban di Kampung Temenggungan, Kota Malang. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan momen Hari Raya Iduladha 1444 H ini dengan mengarak hewan kurban keliling kampung sebelum disembelih.
Ratusan warga Kampung Temenggungan begitu antusias, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua berkumpul di sekitaran Jalan Gatot Subroto, Kota Malang, usai melaksanakan salat Iduladha, Kamis pagi (29/06/2023).

Mereka tampak begitu gembira membawa hewan kurban, baik itu kambing maupun sapi, untuk diarak keliling kampung. Dengan melantunkan gema takbir, warga Kampung Temenggungan ini bergerak bersama membawa hewan kurbannya sambil berjalan, bahkan terkadang berlari keliling kampung.
Ketua panitia Iduladha Zulfikar Alamsyah mengatakan, setiap tahun warga menjalankan ibadah sunah dalam ajaran Islam ini dengan antusias. Kambing yang diarak rata-rata berukuran besar berjenis kambing etawa. Tradisi ini turun temurun dan mengakar di Kampung Temenggungan.

“Tradisi arak-arakan sudah ada sejak zaman nenek moyang mulai 1970-an. Kami teruskan tradisi ini karena ada manfaat yang baik, jadi yang berkurban dapat syafaat. Sedangkan kambingnya usai diarak darahnya lebih segar saat disembelih,” kata Zulfikar Alamsyah pada Kamis (29/06/2023).
Dalam arak-arakan ini, warga membawa 61 ekor kambing dan 4 ekor sapi. Sejumlah atribut mereka siapkan. Mulai kaus, spanduk besar, bendera, flare atau suar, hingga petasan. Tradisi ini pun menjadi event yang paling ditunggu warga di Kota Malang.
“Alhamdulillah, tahun ini sudah ada 61 kambing dan 4 ekor sapi yang diarak. Tahun depan kemungkinan bisa lebih banyak,” katanya.
Tradisi mengarak kambing ini menyebar begitu luas di Malang. Kini tidak hanya di Temenggungan. Kampung-kampung lain turut mengikuti tradisi ini. Mulai dari Kampung Gatot Subroto, Kampung Jodipan Kulon, hingga Kampung Kidul Pasar Kota Malang.

Sementara itu, salah satu warga asal Banyuwangi bernama Benni yang telah cukup lama tinggal di Kota Malang merasa antusias melihat tradisi arak-arakan kambing. Dia mengatakan, tradisi ini hanya ada di Kota Malang.
“Sangat ramai sekali dan unik. Jadi, selepas salat Iduladha di Masjid Agung Jami’. Saya sempatkan ke sini untuk melihat tradisi arak-arakan hewan kurban di Kampung Temenggungan ini,” ungkap Benni.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati