TUBAN, Tugujatim.id – Klenteng Kwan Sing Bio Tuban mempunyai tradisi tahunan setiap bulan tujuh tahun Imlek. Karena itu, ratusan warga dari sekitar klenteng terbesar se-Asia Tenggara ini datang untuk mengikuti tradisi ini.
Pimpinan ritual Klenteng Kwan Sing Bio dalam acara rebutan buceng Gunawan Putra Wirawan menuturkan, ini tradisi rutinan sedekah bumi. Di dalam besekan yang ada di dalamnya, dia mengatakan, ada nasi kerucut, beras, gula pasir, dan juga bahan lainnya.
“Ini memang wajib digelar setiap tahun. Namanya rebutan buceng. Isinya nasi kerucut, beras, gula, dan lain-lainnya,” kata Domisioner Ketua Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban.
Dia juga menyampaikan, tujuan ritual ini adalah untuk mendoakan leluhur yang sudah mendahului serta juga para arwah yang tidak terurus oleh keluarganya.
“Kalau bahas orang jawa, mendoakan para arwah dan leluhur kita,” ucapnya.
Pada ritual tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, tidak ada rebutan buceng pada tahun lalu. Namun, dibagikan satu per satu kepada warga masuk ke area klenteng.
Sementara itu, Sulis, 32, warga Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, menuturkan, dia mengikuti rebutan buceng sejak pukul 11.00-12.00.
“Ini datang sama anak. Memang tiap tahun kami ikut,” terangnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati